Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
WAKIL Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pertimbangan untuk dapat memberlakukan tatanan normal baru, termasuk memulai kegiatan belajar-mengajar, didasarkan pada pertimbangan kriteria kesehatan dan tidak didasari kriteria lain. Oleh karena itu, hanya daerah yang masuk zona hijau (aman dari kasus Covid-19) yang dapat memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka.
Sedangkan bagi daerah zona merah (risiko tinggi kasus positif Covid-19) dan oranye (kategori sedang), ujar Wapres, bisa dibuka apabila mendapat rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hal itu ia tegaskan dalam Rapat Koordinasi Nasional dengan tema: “Kesiapan Pesantren dan Satuan Pendidikan Keagamaan Berbasis Asrama Dalam Penerapan New Normal: Hambatan dan Solusi Perspektif Perlindungan Anak” yang diselenggaralan secara daring oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta, pada Kamis (11/6).
"Selain itu, pelaksanaan protokol tatanan normal baru akan terus dievaluasi untuk masing-masing daerah," tegas Wapres.
Ia mengatakan pelaksanaan tatanan normal baru perlu diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya memastikan bila di zona hijau pesantren akan memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka, protokol kesehatan harus dapat diterapkan.
Terdapat sejumlah hal yang ditekankan oleh Wapres berkaitan dengan belajar secara tatap muka di pesantren. Pertama, ujarnya, perlu dilakukan tes terhadap siswa karena ada kemungkinan siswa berasal dari daerah zona merah.
"Banyak santri yang berasal dari lintas kota dan bahkan lintas negara," ujarnya.
Kedua, menurutnya pesantren memastikan bahwa tersedia fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun dan hand sanitizer, tersedia masker yang cukup untuk digunakan selama proses belajar mengajar. Ketiga, penjarakan fisik dapat diterapkan, baik di ruang kelas maupun ditempat santri tinggal. Keempat, melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas utama pesantren.
Wapres menambahkan bahwa ada tantangan tersendiri bagi pesantren dan sekolah keagamaan berbasis asrama. Pasalnya, pada umumnya sarana dan prasarana asrama pesantren masih sangat minim. Di samping tidak memiliki standar baku perbandingan jumlah santri dan luas kamar tidur, juga sangat sulit menerapkan penjarakan sosiak terutama di pondok pesantren yang memiliki ratusan bahkan ribuan santri.
"Pemerintah sedang menyiapkan program dan anggaran untuk mendukung pembukaan kembali pesantren yang sedang dirumuskan supaya pesanten aman covid-19 baik menyangkut sarana prasarana, mandi cuci kasus, cuci tangan, tempat wudhu. Mungkin akan dirumuskan penambahan ruang tidur santri seperti apa untuk penjarakan fisik. Begitu juga alat pelindung diri sedang dipikirkan dan bahkan memikirkan insentif bagi tenaga pengajar," papar Wapres.
Disampaikanya, pandemi Covid-19 membuat para siswa terpaksa harus belajar di rumah untuk mencegah penularan Covid-19. Dalam penerapannya juga menimbulkan persoalan ketidaksetaraan di kalangan siswa. Wapres mengatakan banyak rumah tangga yang tidak dapat memiliki akses terhadap internet.
Mengutip SUSENAS Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, ada sekitar 61% anak tidak memiliki akses internet di rumahnya. Untuk itu, menurut Wapres, bagi pesantren yang berada di zona hijau dan direkomendasikan dibuka kembali, lebih aman apabila sudah menyiapkan dari awal untuk disterilkan.
"Anak-anak supaya tetap di pesantren. Yang dari luar diperiksa dan benar-benar dikarantina lebih awal. Untuk itu yang perlu disiapkan dari awal supaya pendekatannya benar-benar aman Covid-19," ujarnya.(OL-4)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
JAGA Pemilu khawatir pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu) menjadi kebiasaan yang diwajarkan alis ‘new normal’di masa depan.
Konsekuensi daerah yang telah ditetapkan berada di level 1 berarti kegiatan masyarakat bisa dikatakan dapat beroperasi normal dengan kapasitas maksimal 100% di berbagai sektor.
Rumah mengangkat konsep Tropical Modern ramah lingkungan dan didesain untuk menjawab kebutuhan hunian di era new normal.
Peningkatan pendapatan omzet tersebut mencapai Rp20 juta, dari sebelumnya hanya Rp3 juta per dua pekan akibat adanya pemeriksaan covid-19 di perbatasan.
Anies Baswedan mengemukakan tidak menutup kemungkinan akan menutup tempat usaha maupun wisata apabila saat dibuka kembali ditemukan pengunjung atau orang yang terpapar covid-19.
Kepatuhan dan kesadaran diri sendkri untuk selalu taat pada protokol kesehatan jadi kunci untuk menurunkan kasus penularan Covid-19 di Ibu kota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved