Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Uluran Tangan untuk Tenaga Medis terus Mengalir

Cahya Mulyana
18/5/2020 13:55
 Uluran Tangan untuk Tenaga Medis terus Mengalir
Pisa kafe menyediakan microvawe, cheese Freezer, dan 3.000 pax makanan beku untuk 5 rumah sakit.(DOK PISA KAFE)

PISA Kafe 24 Hours membuat kegiatan unik guna merespons pandemi virus korona. Kafe itu menyediakan makanan gratis untuk tenaga medis di lima rumah sakitm yakni RS Wisma Atlet, RS Islam Jakarta, RS Brimob, RS Pertamina, dan RSUD Jagakarsa.

"Terutama menghadapi bulan puasa, dokter dan tenaga medis memerlukan makanan cepat saji yang sehat, hangat, cepat dan lezat," kata pemilik Pisa Kafe 24 Hours Denny JA di Jakarta, Minggu (17/5).

Kafe yang buka 24 jam itu mengeluarkan produk terbarunya, frozen food dengan aneka menu.

"Umumnya ini menu nasi beserta lauk pauk, seperti nasi uduk telur, nasi putih dengan rendang, nasi dengan bulgoki."

Yang unik, makanan dengan tekonologi tinggi itu sudah dibekukan. Cukup dimasukkan ke microvawe 3-5 menit, tergantung kekuatan microvawe, makanan siap saji dan hangat. 

"Makanan ini juga sudah disahkan kesehatannya oleh BPOM. Juga sudah ada cap halal," ujar Denny.

Baca jugaAwas! Izin RS Bakal Dicabut Jika Menjual Surat Bebas Covid-19

Pisa kafe menyediakan microvawe, cheese Freezer, dan 3.000 pax makanan beku untuk 5 rumah sakit. Sebanyak 4 rumah sakit mendapatkan @500 pax. Satu rumah sakit Wisma Atlet mendapatkan 1.000 pax.

Pisa kafe juga menyediakan layanan untuk memesan makanan dengan jasa antar. Seratus persen profit akan diberikan sepenuhnya untuk membantu tim medis covid-19.

Serah terima bantuan kepada lima rumah sakit itu dilakukan di tengah bulan puasa, awal Mei 2020. Jual frozen food dengan 100% profit untuk derma akan dilaksanakan mulai Juni 2020.

Denny menyatakan skala pandemik covid-19 terlalu berat untuk dipikul oleh satu bangsa. Namun, dengan sikap gotong-royong dan derma, terutama untuk kalangan medis, badai itu bisa lebih cepat berlalu. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya