LABORATORIUM pemeriksaan sampel swab untuk mendeteksi Covid-19 (Virus Corona Disease-19) di Unsyiah (Universitas Syiahkuala) Banda Aceh diresmikan. Peresmian dilakukan pada Rabu (6/5) oleh Rektor Unsyiah, Samsul Rizal didampingi para pembantu Rektor, Dekan Kedokteran dan jajarannya.
Laboratorium memiliki pelatan pemeriksaan jenis PCR (Polymerase Chain Reaction) itu dibangun di pekarangan Fakultas Kedokteran Komplek Kampus Unsyiah kawasan Darussalam Banda Aceh. Sebelumnya peralatan PCR ini berada
di Fakultas Kedokteran Hewan, untuk penelitian akademik. Mensikapi kondisi pendemi Covid-19 pihak PCR baru dipindahkan ke laboratorium Fakultas Kedokteran.
Rektor Universitas Syiahkuala, Banda Aceh, Samsul Rizal, kepada Media Indonesia, menuturkan alat tes virus corona tersebut sesuai standar organisasi kesehatan dunia WHO (world Health Organization). Diperkirakan PCR milik Unsyiah itu mampu mendeteksi sekitar 96 sampel swab dalam tempo 1 jam.
Fasilitas pendukung laboratorium ini juga dilengkapi ruangan isolasi. Ini diperlukan dalam kondisi tertentu dalam proses pemeriksaan.
Dikatakan Samsul Rizal, dengan adanya laboratorium Unsyiah diharapkan dapat membantu masyarakat mempercepat pemeriksaan. Lalu bisa meringankan beban pemerintah dalam menangani Covid-19.
"Kehadiran laboraturiun Unsyiah, Insya Allah lebih cepat diketahui dan ditangani bila seseorang telah tertular Covid-19" tutur putra kelahiran Aceh Timur berdarah Pidie itu.
Sebelumnya Unsyiah juga telah berhasil memproduksi cairan hand sinitizer bernama U-Hansa dalam jumlah besar. Cairan pembersih tangan untuk mengusir virus corona itu sudah dibagikan kepada masyarakan Aceh, lembaga pendidikan
dan lainnya. Hasil kerja keras itu dilakukan guna mengstasi kelangkaan hand sinitizer di pasaran beberapa waktu lalu.
"Mari berbuat apa yang kita mampu untuk membantu masyarakat. Insya Allah kehadiran kita bermanfaat untuk semua" tutur Samsul Rizal. (OL-13)