Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Langka, Penyandang Disabilitas Produksi Masker

Media Indonesia
01/4/2020 01:00
Langka, Penyandang Disabilitas Produksi Masker
Ilustrasi Penjahit mengerjakan pembuatan masker dari bahan kain katun(ANTARA/Arif Firmansyah)

MELUASNYA pandemi covid-19 berdampak pada kelangkaan masker di pasaran. Jika pun tersedia, harganya cukup mahal di luar kewajaran. Mengatasi hal tersebut, para penyandang disabilitas penerima manfaat (PM) di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya, Makassar, memproduksi masker sederhana berbahan kain.

Langkah tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Sosial. Menurut Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, inisiatif untuk membuat masker ini merupakan bentuk respons para penerima manfaat guna membantu pemerintah dalam menangani penyebaran covid-19. “Terutama karena banyak dikeluhkan ketersediaan masker yang langka. Kalaupun ada harganya sudah mahal,” kata Harry dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin.

Dalam proses produksi, para PM dipandu oleh instruktur penjahitan. Mereka juga memperhatikan benar prosedur dan standar keamanan kesehatan.

Misalnya, untuk memenuhi standar kesehatan dalam pembuatan masker, diberi infiltrasi di sela-sela kain berupa tisu yang bisa diganti setiap jamnya. Demikian halnya untuk kain dasarnya yang bisa dicuci.

“Sementara untuk menjamin sterilisasinya, sebelum dikemas ke dalam plastik, masker tersebut akan melalui proses sterilisasi dengan menggunakan alat sterilisasi yang ada di ruang poliklinik balai,” kata Kepala BRSPDF Wirajaya Syaiful Samad.

“Nantinya, masker ini digunakan secara internal oleh penerima manfaat dalam balai. Atau juga bisa digunakan oleh para pegawai di BRSPDF Wirajaya,” katanya. Rencananya masker tersebut juga akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan, khususnya lanjut usia.

Menurut Syaiful, setiap PM bisa memproduksi sekitar 10 lembar masker perhari. Sementara itu, jumlah PM yang terlibat dalam pembuatan masker ini sebanyak 10 orang, terdiri atas 5 orang penjahit pria, dan 5 orang penjahit wanita. (Ifa/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya