Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Umrah Dibekukan, Kemenag: Agen Tidak Boleh Tarik Biaya Tambahan

Mediaindonesia.com
29/2/2020 10:29
Umrah Dibekukan, Kemenag: Agen Tidak Boleh Tarik Biaya Tambahan
Calon jemaah umrah yang batal berangkat mencari koper saat tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan.(Antara/Nova Wahyudi)

MENYUSUL pembekuan kunjungan umrah dan ziarah oleh pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) meminta agen perjalanan tidak menarik biaya tambahan dari jemaah. Dalam hal ini, mereka yang keberangkatannya tertunda akibat kebijakan pemerintah Arab Saudi.

"Diharapkan tidak ada lagi penambahan biaya dari jemaah yang transit. Itu sudah ada kesepakatan dengan asosiasi penyelenggara umrah," jelas Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Nizar, di Palembang, Jumat (28/2) kemarin.

Menurutnya, agen tidak boleh memungut biaya tambahan, meski ada biaya transit di Malaysia dan Singapura. Nizar menekankan komponen biaya itu ditanggung pihak agen perjalanan, sebagai dampak pelarangan yang bersifat force majeur.

Nizar berpendapat kerugian yang harus ditelan agen perjalanan merupakan hal biasa dalam dunia bisnis. Nantinya, lanjut dia, kerugian itu dapat tertutupi dengan keuntungan dari pemberangkatan jemaah sebelumnya.

"Kalau ada yang menarik biaya tambahan, nanti diinventarisir saja. Kenapa masih menarik biaya, padahal sudah ada kesepakatan," pungkas Nizar.

Baca juga: Presiden Hormati Keputusan Arab Saudi Hentikan Umrah

Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian Agama telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, terkait solusi untuk menghadapi larangan umrah dan ziarah akibat wabah virus korona (COVID-19).

Setidaknya, ada dua poin solusi yang ditawarkan. Pertama, bagi jemaah yang terlanjur memesan tiket pascapenetapan pembekuan kunjungan, maka jadwal keberangkatan akan diatur ulang.

"Uangnya nanti tetap utuh. Begitu larangan sudah dibuka, langsung berangkat sehingga jemaah tidak rugi," imbuhnya.

Kedua, terkait layanan di Arab Saudi seperti penginapan jemaah, pemerintah Indonesia akan meminta dijadwalkan ulang sesuai paket umrah yang dipesan.

"InsyaAllah pemerintah Indonesia bisa mengatasi permasalahan yang sudah global. Kami harap jemaah tidak berpikir yang tidak-tidak dan insyaAllah masalah ini cepat selesai, meski belum tahu sampai kapan penangguhannya," tutupnya.(Antara/OL-11)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya