Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Publik Dianggap Kurang Peduli Isu Perlindungan Data Pribadi

Thomas Harming Suwarta
11/2/2020 10:58
Publik Dianggap Kurang Peduli Isu Perlindungan Data Pribadi
Analis Media Sosial dan pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi (berdiri)(MI/M Irfan)

HASIL analisa media sosial dan platform online yang berbasis teknologi big data, Drone Emprit, menemukan kurang pedulinya publik dengan isu perlindungan data pribadi. Isu ini diukur setelah pemerintah menyerahkan RUU Perlindungan Data Pribadi ke DPR RI untuk dilakukan pembahasan.

Meski demikian, temuan ini juga memperlihatkan bahwa di tengah kurang pedulinya pada isu perlindungan data pribadi, publik justru lebih memberi perhatian pada kasus pencurian data.

"Kalau disimpulkan, maka topik #RUUPDP dan Perlindungan #DataPribadi memang kurang mendapat perhatian yang besar dari publik dibandingkan dengan pemberitaan di media. Meski demikian, publik punya concern yang sangat besar terhadap pencurian atau penyalahgunaan data pribadi," ungkap pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi melalui akun twitternya @ismailfahmi, Selasa (11/2).

Baca juga: RUU Data Pribadi Penting Segera Dibahas di DPR

Dijelaskan Fahmi, selama kurang lebih 30 hari terakhir setelah RUU PDP diserahkan ke DPR RI, ada perbedaan hasil amatan antara apa yang berkembang pada pemberitaan media daring dengan yang terjadi di media sosial.

"Kalau dibandingkan antara media online dan sosial, topik penting mereka cukup berbeda. Media online lebih concern dengan isu "perlindungan" dan "RUU". Sementara media sosial (Twitter) dengan topik "pencurian" baru "perlindungan" (ini pun karena peran media)," paparnya.

Dengan temuan ini, Fahmi berharap narasi kampanye perlindungan data pribadi perlu digalakkan lagi. Menurut dia, RUU PDP bisa menjawab permasalah publik soal pencurian dan penyalahgunaan data pribadi yang menjadi perhatian publik.

"Maka tentu saja narasi kampanye untuk membangun kesadaran pentingnya perlindungan data pribadi perlu banyak dihubungkan dengan masalah pencurian data biar publik mendukung," pungkas Ismail.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya