Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Aktivitas Sekolah di Wamena Fokus Pemulihan Trauma

Akmal Fauzi
09/10/2019 18:29
Aktivitas Sekolah di Wamena Fokus Pemulihan Trauma
Kegiatan trauma healing pada pelajar di Wamena, Papua(Aantara/M.Risyal Hidayat)

SEMUA sekolah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, mulai aktif kembali sejak Senin, 7 Oktober 2019. Kegiatan pertama yang dilakukan saat sekolah lebih banyak difokuskan pada aktivitas pemulihan trauma.

Apalagi belum semua siswa kembali hadir, terutama yang berasal dari distrik-distrik sekitar Wamena. Begitu juga para guru yang mayoritas berasal dari luar Papua juga masih berada di daerahnya.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo, kebijakan untuk memulai sekolah di Wamena sejak Senin lalu merupakan hasil kesepakatan pemerintah daerah dengan seluruh kepala sekolah, komite sekolah, dan juga seluruh kepala distrik.

"Kegiatan utamanya masih bersifat rekreatif dan pendataan mengenai jumlah siswa dan guru yang datang. Pemulihan trauma siswa jadi fokus utama sekolah," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Rabu (9/10).

Baca juga : Bantuan Untuk Perantau Minang di Wamena Capai Rp4,3 Miliar

Menurut data dinas pendidikan Kabupaten Jayawijaya di Wamena sendiri, dari 61 sekolah yang ada di kota itu sebanyak 25 sekolah dari berbagai jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK yang terkena dampak atau mengalami kerusakan.

"Dari pantauan kami di 10 sekolah yang dikunjungi, tingkat kehadiran siswa dan guru mencapai 20% dari jumlah yang terdaftar di sekolah-sekolah tersebut. Kita harapkan minggu depan, kegiatan belajar mengajar sudah pulih sepenuhnya," jelasnya.

Dalam proses pemulihan trauma siswa, Dinas Pendidikan Jayawijaya mendapat bantuan dari Kementerian Sosial yang memulai program penanganan trauma di SMP Negeri 1 Wamena.

Selain itu, ada juga bantuan dari Wahana Visi Indonesia (WVI) yang menurunkan tujuh orang untuk membantu menghilangkan rasa trauma peserta didik baik dari tingkat SD hingga SMA.

Beberapa lembaga keagamaan yang ada di Wamena dan Jayapura juga terlibat dalam kegiatan tersebut. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya