Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Patroli Kolaboratif Kejar Pelaku Karhutla

Ferdinand
28/8/2019 10:10
Patroli Kolaboratif Kejar Pelaku Karhutla
Tni, Polri Ditemani warga berpatroli mencegah kebakaran lahan dan hutan.(MI/Ferdinandus Rabu)

MARAKNYA kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meningkatkan kewaspadaan daerah, termasuk TNI dan Polri, untuk rutin melakukan patroli siang dan malam demi mengantisipasi meluasnya kebakaran.

Dalam melakukan patroli, TNI melalui babinsa yang tersebar di sejumlah pelosok bersama anggota kepolisian di setiap polsek dan pospol, juga dibantu warga, terus memantau lokasi rawan kebakaran. Sambil berpatroli, mereka mengimbau warga agar menghindari tindakan membakar hutan dan lahan.

Saat berpatroli, petugas bersama warga pun sempat mengejar orang yang diduga sebagai pelaku pembakaran, tetapi tidak berhasil menangkapnya karena akses lokasi jauh dan pelaku sudah kabur.

Hal itu diungkapkan Kepala Pos Polisi Tanjung Bunga, Bripka Silvester Petrus Diaz, kemarin.

Di sisi lain, Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kabupaten Lembata, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Linus Lawe, kemarin, mengatakan meluasnya karhutla membuat pihaknya menggagas patroli kolaboratif dan menyediakan papan pemberitahuan tentang wilayah kawasan hutan yang dilindungi pemerintah.

Patroli kolaboratif tersebut juga dilaksanakan UPT KPH di sejumlah kawasan hutan di Lembata.

Pada bagian lain, Kodim 1306 Donggala, Sulawesi Tengah, telah mengantisipasi karhutla di kabupaten tersebut dengan menyiapkan personel khusus untuk berpatroli.

Meskipun diketahui terdapat beberapa daerah rawan karhutla di wilayah tersebut, berkat patroli itu karhutla tidak terjadi.

Komandan Kodim (Dandim) 1306 Donggala Kolonel Inf Widya Prasetyo mengaku di wilayah kerjanya terdapat beberapa daerah yang sangat rawan terjadi karhutla.

Dari Kalimantan Tengah dilaporkan, karhutla di Palangka Raya padam setelah hujan mengguyur wilayah itu dalam dua hari terakhir yakni pada 26-27 Agustus 2019. Kabut asap pun menghilang.

Di Jambi, meskipun sudah ada hujan turun, Pemkab Merangin hingga kemarin masih menetapkan status siaga darurat terhadap karhutla.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Merangin H Mashuri seusai memeriksa kesiapan personel dan peralatan pemadam pada gelar pasukan dan peralatan karhutla, kemarin.

Di Pangkalpinang, Plt Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Pangkalpinang Susanto mengaku dalam Agustus ini sudah terjadi 60 kasus karhutla di wilayah tersebut. (PT/SS/RF/Opn/SL/RK/DW/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya