Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kemendikbud kembali Gelar Gala Siswa Indonesia

Syarief Oebaidillah
23/7/2019 21:30
Kemendikbud kembali Gelar Gala Siswa Indonesia
Rapat Koordinasi Gala siswa indonesia tingkat SMP tahun 2019(Ist)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menggelar Gala Siswa Indonesia (GSI) yang kedua pada tahun ini.

Even ini dinilai mampu mencetak prestasi lahirnya pelajar yang menjadi kader pemain sepakbola di Tanah Air.

Mewakili Mendikbud Muhadjir Effendy, Supriano salah seorang pelopor GSI mengatakan GSI menjadi wadah bagi pelajar jenjang SMP Indonesia menekuni bidang olahraga sekaligus melatih sikap sportif, kolaborasi atau gotong royong, percaya diri, dan nasionalisme yang senapas dengan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

"Di antara tujuan pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa yang diharapkan menghasilkan bangsa berkarakter baik.

Secara akademik siswa kita belajar dalam kelas. Namun GSI merupakan pendidikan olahraga di luar kelas sebagai jawaban membentuk manusia berkarakter, cerdas, sekaligus menjawab revolusi mental atau Nawacita, yang memang tidak hanya menyentuh generasi kini juga generasi mendatang," kata Supriano, yang juga Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, saat sambutan Rapat Koordinasi GSI kedua jenjang SMP di Jakarta, Selasa (23/7).

Turut hadir Wakil Ketua KONI Mayjen TNI Soewarno, Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Poppy Puspita Dewi, Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Khamim.

Supriano mengungkapkan, sekilas sejarah kelahiran GSI dimulai pada 2018 dirancang selama tiga bulan.

Saat itu, ia masih menjabat sebagai Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud mendapat perintah Mendikbud Muhadjir Effendy guna melakukan terobosan program PPK untuk mencetak anak berprestasi khususnya di bidang olahraga.

"Saat itu kami berdiskusi GSI yang digagas langsung Mendikbud kita, dan mengusulakn terbitnya Instruksi Presiden sehingga bapak Presiden menerbitkan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepak Bola.

Jadi, sembari GSI berjalan diterbitkan Inpres yang mendukung sepakbola pelajar GSI ini," paparnya seraya menambahkan olahraga dapat digerakkan bersama di satuan pendidikan sehingga menghasilkan atlet dengan kompetensi pendidikan yang baik.

Melalui Inpres ini, lanjut dia, Kemendikbud mendapat tugas menggelar pertandingan reguler dari jenjang bawah tingkat Kecamatan , Kabupaten, Kota hingga Provinsi serta jenjang nasional sekaligus menghasilkan pelatih sepak bola.

 

Baca juga: Kualitas Makanan Jemaah Haji Terjamin


"Jadi melalui GSI kita mencetak pelajar yang menekuni sepak bola hingga menjadi kader atlet sepak bola nasional.

Kita juga melatih para guru bidang kesehatan dan olahraga untuk mendapatkan lisensi sebagi pelatih," cetusnya.

Dari pantauan Kemendikbud dan stakeholder terkait, Supriano menambahkan GSI menjadi wadah bagi generasi pelajar Indonesia dan berharap GSI tetap eksis.

Pasalnya dari penyelenggaran GSI pertam sistemnya sudah berjalan baik. Dari jenjang kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi, dan nasional.

Pada GSI tahun lalu, Kemendikbud mengirim dua tim yakni tim juara GSI berlatih ke Italia dan atlet paling berbakat untuk mengasah kemampuan ke Jepang.

"Untuk GSI kedua tahun ini kami belum tentukan apakah yang juara akan tetap ke Italia kita belum putuskan," pungkasnya.

Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud, Poppy, menjelaskan, GSI kedua telah berlangsung sepanjang Juli 2019 diikuti 276 kabupaten dan kota, dijadwalkan Agustus digelar di jenjang provinsi di 34 provinsi Indonesia dan Oktober tingkat nasional digelar di Jakarta.

Wakil Ketua KONI, Soewarno, mengutarakan, GSI yang dilaksanakan oleh Kemendikbud dinilai berhasil mengkader pelajar di bidang sepak bola dapat ditingkatkan ke bidang olahraga lainnya. Khususnya pada bidang renang dan atletik.

Sementara itu, Duta Pelatih GSI Indra Sjafri menilai keberhasilan GSI pertama terbukti dengan lahirnya para kader pemain sepak bola yang masuk ke jenjang U-16.

"Kami apresiasi terobosan Kemendikbud yang berhasil melalui GSI ini menambah semangat dan meriahnya dunia sepak bola Indonesia yang dimulai dari jenjang pelajar SMP," pungkas Indra pelatih Timnas U-23 Indonesia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya