Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo mengaku bersyukur karena akhirnya program beasiswa itu akhirnya resmi diluncurkan setelah proses yang memakan waktu satu tahun lebih. Ia pun menyadari bahwa ada beberapa kementerian dan lembaga yang juga mengajukan program beasiswa itu.
"Akhirnya kita Kemenpora dan khususnya keolahragaan mendapatkan prioritas yang sudah bisa diluncurkan pada saat ini. Jadi karena ini yang rebutan banyak dan Alhamdulillah olahraga didahulukan," kata Dito kepada pewarta.
Dito juga memastikan bahwa program ini merupakan salah satu batu loncatan bagi pengembangan olahraga Tanah Air. Sehingga, program beasiswa itu tidak hanya menyasar para atlet saja tetapi juga para tenaga ahli olahraga.
Ia pun memastikan setelah resmi diluncurkan, program beasiswa tersebut akan terus dibuka. "Ini insyaallah selamanya. Jadi selama ada program LPDP, sudah ada produk beasiswa keolahragaan ini selalu ada. Jadi bukan per tahun," ujar Dito.
Untuk saat program beasiswa tersebut baru diluncurkan untuk jenjang Strata-2 (S2). Sedangkan untuk Strata-1, lanjut Dito, pihaknya masih menggodok dengan pihak terkait.
"Jadi ini tidak berhenti di S2, nanti insyaallah segera produk biasiswa S1 juga sedang kami formulasikan," beber Dito.
Sementara itu, Plt. Direktur Umum LPDP, Sudarto mengatakan bahwa program tersebut diluncurkan untuk mendukung kebutuhan ekosistem olahraga Tanah Air. Serta, terbuka bagi atlet aktif maupun mantan atlet yang berprestasi.
"Program ini memiliki dua pilihan utama, yaitu beasiswa keolahragaan untuk peningkatan kompetensi sumberdaya manusia dan juga beasiswa jalur penghargaan prestasi," kata Sudarto.
Program beasiswa tersebut, dijelaskan Sudarto, disiapkan untuk para olahragawan aktif, pelatih, staf dan sebagainya. Bukan hanya itu, para mantan atlet yang memiliki prestasi di kancah internasional juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
"Kriteria nanti ditentukan oleh Kemenpora," ujar Sudarto.
"Proses seleksinya melibatkan mekanisme rekomendasi dari Kemenpora dan KONI," imbuhnya. (Ndf/M-3)
Inisiatif ini bertujuan membuka peluang bagi lebih banyak talenta muda untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa hambatan finansial.
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Setelah gigih mengikuti serangkaian seleksi dan dinyatakan lolos, Rischa menjadi salah satu peraih beasiswa program Tanoto Foundation selama menempuh studi S1 di ITB.
Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi yang pada 2023 hanya mencapai 31,45%, artinya hanya sepertiga dari generasi usia kuliah yang memiliki akses ke pendidikan tinggi.
IPB University memiliki modal besar untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.
LPDP sudah memprioritaskan penerima beasiswa di bidang STEM atau sains, teknologi, teknik, dan matematika (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved