Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MENGHADAPI revolusi industri 4.0, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan meminta para penulis mampu berkarya yang dapat dipahami anak-anak generasi milenial.
"Kini kita menghadapi revolusi industri 4.0, kami meminta para penulis dapat menulis karyanya yang dapat dibaca dan dipahami bagi anak kalangan 4.0 sekarang ini. Apa yang menjadi sasaran bagi pembaca dengan kriteria pembaca anak milenial abad 21 yang akrab dengan kemajuan teknologi," kata Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dadang Sunendar, pada Pertemuan Penulis Bahan Bacaan Literasi Baca Tulis di Jakarta, Rabu (24/4) petang.
Dadang menegaskan, sejatinya persoalan revolusi industri 4.0 merupakan persoalan literasi, yakni literasi dalam membaca dan literasi teknologi.
"Saya kira di era ini hanya satu jembatannya dengan banyak membaca sehingga kita mempunyai banyak ilmu pengetahuan," tegasnya.
Menurut dia, ada tiga pilar utama dalam memantapkan sebuah gerakan literasi yakni literasi dalam keluarga, literasi di sekolah, dan literasi di masyarakat. Literasi keluarga amat penting dan menentukan, sebab masih banyak keluarga yang belum memiliki budaya membaca.
"Apakah suatu keluarga itu berlangganan buku juga koran sebagai bahan bacaan di rumahnya. Itu mencirikan pentingya literasi keluarga," cetusnya.
Baca juga: Kaum Milenial di Sekolah Dharma Karya Tampilkan Seni Karawitan
Dalam kesempatan itu, Dadang mengutarakan hasil penelitian Badan Bahasa pada 6.000 lebih responden di 34 provinsi menunjukkan minat membaca cukup baik.
"Jadi kita harus tetap optimistis tidak terpengaruh oleh penelitian negara lain yang menilai minat baca orang Indonesia masih rendah," tandasnya.
Pada acara pertemuan ini,Badan Bahasa menghadirkan 95 penulis terpilih dengan 170 karya. Mereka akan mendapatkan pembekalan dari penulis senior untuk memperbaiki karyanya sehingga dapat digunakan sebagai media bagi pengajar atau pegiat literasi untuk menebarkan virus literasi di Indonesia. " Karya mereka akan didistribusikan ke Taman Bacaan Masyarakat dan sekolah di seluruh Indonesia," tambah Kepala Badan Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hurip Danu Ismadi, selaku penyelenggara kegiatan pertemuan penulis tersebut.
Ada 95 penulis dengan 170 karya mencakup bahasa dan sastra, kesenian, kemaritiman, tradisi kuliner, lingkungan, toleransi dan kebinekaan, dan lain-lain, terpilih menghadiri pertemuan tersebut.
Salah seorang peserta, Rini Febriani Hauri, penulis asal Jambi, mengaku mendapat banyak ilmu dan sahabat baru para penulis di Jakarta.
"Saya merasa senang dan banyak manfaat dari pertemuan Badan Bahasa ini. Saya masih banyak perlu belajar dalam menulis," kata Rini yang mengaku menulis tentang Suku Anak Dalam dan lolos menjadi peserta pertemuan nasional. (OL-1)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan pentingnya upaya Partisipasi Semesta.
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
ARTIKEL Willy Aditya, Ketua Komisi XIII DPR RI dan pengusul RUU tentang Perbukuan, di Media Indonesia (14/8), mewakili kegundahan para pelaku perbukuan tentang suramnya dunia buku di Tanah Air.
Melalui podcast tayangan langsung di YouTube selama 25 jam nonstop, program ini mengupas beragam tema literasi keuangan digital, khususnya mengenai pinjaman daring yang sehat dan legal.
"BBW hadir tidak hanya sebagai bazar buku terbesar, tapi juga sebagai gerakan untuk menghadirkan buku berkualitas dengan harga terjangkau bagi semua kalangan,"
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved