Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
TRIO komedian GJLS, yang terdiri dari Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir menebar sejumlah nazar unik jika jumlah penonton film terbaru mereka GJLS: Ibuku Ibu-Ibu mencapai target.
"Jika tembus 500 ribu (penonton), Rispo bernazar akan membantu membuatkan 10 SIM untuk penonton. Jika mencapai 1 juta penonton, GJLS
bernazar membayari pajak kendaraan sepeda motor lima orang. Hifdzi pun siap berjalan kaki dari Sepatan, Kabupaten Tangerang ke Kantor GJLS di Cipondoh, Kota Tangerang," ungkap trio GJLS dalam keterangan pers, Rabu (18/6).
Saat ini, film yang disutradarai Monty Tiwa itu telah berhasil menembus 300 ribu penonton. Antusiasme masyarakat yang tinggi membuat
jumlah layar penayangan menjadi 392, dengan jadwal penayangan 1.697 kali di seluruh Indonesia.
Nazar para personel GJLS semakin bervariasi seiring dengan target jumlah penonton yang tercapai. Jika mencapai 1,5 juta penonton, GJLS berjanji akan menjadi MC gala premier film Agak Laen 2.
Apabila film ini berhasil mencapai 2 juta penonton, Rigen dan Hifdzi akan menjadi presenter pertunjukan Oki Rengga, sementara Rispo siap menjadi 'opening dancer' dadakan di sana.
Untuk target 3 juta penonton, seluruh anggota GJLS berjanji akan membuat rambut mereka gimbal, dan Hifdzi kembali akan melakukan aksi jalan kaki dari Sepatan menuju kawasan Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta.
Apabila berhasil menembus 4 juta penonton, mereka bernazar akan menggelar pertunjukan gratis di Sofifi, Maluku Utara.
Selanjutnya, di angka 5 juta penonton, GJLS berjanji akan tampil secara live di keramaian. Jika mencapai 7 juta penonton, Rigen akan menghibahkan helm untuk Mahesa Yuwanda (Wancoy).
Dan di pencapaian 8 juta penonton, Hifdzi bernazar akan terbang ke Indramayu hanya untuk menikmati ikan bakar.
Puncak dari serangkaian nazar unik ini adalah jika GJLS: Ibuku Ibu-Ibu berhasil mencapai 10 juta penonton. Rispo bernazar akan membelikan motor X-Max untuk Wancoy, yang akan dilengkapi dengan uang bensin senilai Rp1 juta rupiah dari Hifdzi.
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu sendiri mengisahkan tentang tiga saudara dengan karakter absurd yang berupaya menggagalkan pernikahan ayah
mereka.
Kekocakan film ini semakin diperkuat dengan kehadiran bintang-bintang lain seperti Luna Maya dan Bucek Depp.
Guna mendekatkan diri dengan penonton, GJLS juga aktif melakukan berbagai kegiatan promosi. Mereka sempat mengajak warga, khususnya para ibu-ibu, untuk senam Feromon di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Depok dan bernyanyi bersama penyanyi jalanan di kawasan Gulai Tikungan Blok M.
Jadwal promosi mereka masih akan berlanjut, termasuk kunjungan ke Jambi pada 18 Juni dan Sukabumi pada 21 Juni untuk kegiatan nonton bareng dan kunjungan bioskop .
Menarik untuk dinantikan, apakah antusiasme penonton Indonesia akan cukup untuk mewujudkan seluruh nazar unik dari trio GJLS ini. (Ant/Z-1)
Bucek Depp dan aktris muda Nadya Arina, yang memerankan tokoh ayah bernama Tyo dan calon ibu fiksi dari grup GJLS, Feni, membawakan lagu dangdut tersebut sebagai soundtrack (lajur suara)
Nadya Arina mengenal tiap-tiap personel GJLS, namun, tidak tahu jika mereka bertiga bergabung dalam satu grup komedi.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Menurut Luna Maya, meski terkesan santai terkadang menghadirkan narasi tidak terduga yang dibangun dari trio GJLS sehingga menimbulkan banyak improvisasi.
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu menggambarkan dinamika tiga bersaudara, Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Satu cuplikan adegan film yang ditayangkan di saluran YouTube Falcon Pictures memperlihatkan tokoh Dono, Kasino, dan Indro berusaha membuat robot pembasmi kejahatan.
Film Assalamualaikum Baitullah tidak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman karakter yang luar biasa dari para pemerannya
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved