Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SUTRADARA Monty Tiwa menceritakan bagaimana dia keluar dari pakem penyutradraan ketika membuat film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu; bersama trio komedian GJLS.
Pada pembuatan film dikenal sebuah teori bernama breaking the fourth wall, yaitu ketika tokoh fiksi bisa berbicara langsung kepada penonton. Di film itu, Monty membuat karakter GJLS berbicara langsung kepada sutradara.
"Kayaknya enggak ada teorinya, pemain bisa ngomong langsung sama sutradara," kata Monty Tiwa di Jakarta, Selasa (3/6).
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Dia juga memberikan ruang bagi para pemain untuk berimprovisasi pada adegan-adegan komedi dalam naskah, cuplikan kesalahan pengambilan gambar (bloopers) sengaja disisipkan sebagai bagian dari alur komedi film itu.
"Saya ingin membuatkan film GJLS yang ada Monty-nya, bukan film Monty yang ada GJLS-nya. Saya siapkan panggung ini buat mereka," kata Monty.
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Juni 2025.
Selain trio GJLS, film turut dibintangi Bucek Depp, Nadya Arina, Reynavenzka Deyandra, dan Luna Maya, serta penampilan kameo dari Maxime Bouttier dan Umay Shahab, yang turut memperkuat unsur komedi.
Produser eksekutif film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, Indra Yudhistira menyatakan optimistis menyasar bioskop negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, jika penayangan sukses di bioskop se-Indonesia.
"Harusnya ke Asia Tenggara, kayak Malaysia, Brunei, Singapura. Jadi, kami berharap ini pecah dulu di Indonesia baru nanti kami ke luar
(negeri)," kata Indra. (Ant/Z-1)
Menurut aktor Denny Sumargo (Densu), pengisi suara karakter Panji Tengkorak. lagu Bunga Terakhir sangat relevan dengan kisah Panji yang kehilangan istrinya, Murni, secara tragis.
Maryam: Janji & Jiwa Yang Terikat diadaptasi dari podcast viral Lentera Malam berjudul Belenggu Jin Kafir.
Pengepungan di Bukit Duri menggabungkan aksi menegangkan dengan isu-isu sosial yang kuat dan relevan, serta menjadikannya salah satu film yang paling banyak dibicarakan tahun ini.
Single Tegar yang dibawakan oleh Tissa Biani diaransemen ulang dengan perspektif cerita yang lebih personal karena menjadi salah satu lagu pengiring dalam film Panggil Aku Ayah.
IMAJINARI merilis film komedi terbaru Tinggal Meninggal, yang menjadi debut penyutradaraan Kristo Immanuel. Film ini mengisahkan Gema (Omara Esteghlal)
SETELAH bermain bersama di film Gowok: Kamasutra Jawa, Raihaanun akan kembali beradu peran dengan Nayla Purnama di film horor terbaru berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini
Saat ini, film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu yang disutradarai Monty Tiwa itu telah berhasil menembus 300 ribu penonton.
Bucek Depp dan aktris muda Nadya Arina, yang memerankan tokoh ayah bernama Tyo dan calon ibu fiksi dari grup GJLS, Feni, membawakan lagu dangdut tersebut sebagai soundtrack (lajur suara)
Nadya Arina mengenal tiap-tiap personel GJLS, namun, tidak tahu jika mereka bertiga bergabung dalam satu grup komedi.
Menurut Luna Maya, meski terkesan santai terkadang menghadirkan narasi tidak terduga yang dibangun dari trio GJLS sehingga menimbulkan banyak improvisasi.
Meskipun GJLS merupakan grup komedi, Rigen menegaskan film yang akan dihadirkan nanti merupakan film drama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved