Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KRISTO Immanuel, yang semakin dikenal luas oleh publik atas peran-perannya di beberapa judul film dan mencuri perhatian, kini menjalani debutnya sebagai sutradara lewat film Tinggal Meninggal. Film produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus. Di film ini, Kristo menyutradarainya bersama sang istri Jessica Tjiu.
Film Tinggal Meninggal menceritakan pemuda bernama Gema yang sejak kecil tak memiliki teman. Gema juga tidak dekat dengan orangtuanya hingga ia menjalani kehidupan dewasa dan bekerja. Di kantor tempatnya bekerja, Gema juga tak memiliki teman.
Ayah Gema, kemudian meninggal. Namun, alih-alih sedih Gema justru melanjutkan kehidupan korporatnya. Saat ia kembali ke kantor, teman-teman kerjanya yang semula tak dekat menjadi dekat dengannya. Gema pun menyukai dengan suasana baru tersebut.
“Dua minggu berlalu, perhatiannya berkurang, berkurang, dan berkurang. Di situ dia sadar, kalau ada yang meninggal, gue punya teman, gitu. Itu premis-nya. Kalau terinspirasi dari kisah saya atau enggak, kalau saya iyain kayaknya psikopat banget sayanya ya. Tapi kurang lebih sedikit banyak, iya. Jadi sebenarnya ini obrolan aku dan istri,” kata Kristo Immanuel saat konferensi pers perilisan trailer dan poster film Tinggal Meninggal di XXI Metropole, Jakarta Pusat, Rabu, (4/6).
Salah satu yang juga turut menginspirasi cerita film ini adalah kisah masa kecil ketika Kristo hendak pindah ke Medan karena ikut dengan penempatan kerja ayahnya. Saat mau pindah, teman-teman Kristo yang semula tidak dekat, tiba-tiba menjadi dekat.
“Tiba-tiba jadi kayak, ya kami bakal kangen banget sama Kristo, gitu. Dalam hati gue kangen apa nih? Kami enggak main, kok lo bisa kangen sama gue? Lo ngeliatin gue dari jauh atau gimana? Bingung gitu. Tapi gue seneng pas diperhatiin, dikangenin gitu. Tapi tiba-tiba... Nenek aku meninggal. Nah, pas nenek aku meninggal, akhirnya kami enggak jadi pindah karena kakekku tinggal sendiri. Jadi aku sekolah di situ lagi. Akhirnya enggak jadi kan. Naik kelas di sekolah yang sama,” lanjut Kristo.
Kejadian tersebutlah yang memantik Kristo, akan ada orang-orang yang merasa kesendirian hingga dewasa dan terbiasa memiliki teman.
Film Tinggal Meninggal dibintangi di antaranya oleh Omara Esteghlal, Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, dan Jared Ali. Dipa Andika dan Ernest Prakasa menjadi produser di film ini. (H-2)
Menurut Joko Anwar, kedua syarat ini penting dipenuhi untuk memastikan bahwa setiap karya tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki kedalaman dan inovasi.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Dalam cuplikan perdana itu, tertulis jelas Etienne Caesar duduk di kursi Sutradara, itu menjadi debut perdananya untuk film panjang.
TRAILER Avatar: Fire & Ash membawa kembali penonton film ke Pandora dan memperkenalkan dua suku baru, yaitu Wind Traders dan klan Ash People yang melontarkan api.
Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar.
Di film ini, Joko bersama rumah produksi Come and See Pictures dan produser Tia Hasibuan akan kembali menyentil isu sosial. Salah satunya, adalah kegelisahannya pada kerusakan alam.
FILM , A Normal Woman, tidak hanya menawarkan drama psikologis yang mendalam, tetapi juga menjadi refleksi tentang isu-isu sosial yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Film Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut bakal tayang di Bioskop pada 24 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved