Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
FILM Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, sebuah drama romansa karya penulis dan sutradara Adriyanto Dewo, serta garapan rumah produksi Adhya Pictures dan Relate Films menggelar Gala Premiere di Metropole XXI, Jakarta. Film ini akan tayang di seluruh bioskop pada 5 Juni 2025.
Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal menceritakan perjalanan cinta yang kompleks, mulai dari ghosting sampai toxic relationship.
Wyn (Putri Marino) ditinggal begitu saja oleh kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata). Demi menuntut kejelasan, Wyn nekat menyusul Dani yang kabarnya berada di Korea Selatan.
Di sana, Wyn bertemu pekerja migran asal Indonesia, Rey (Jerome Kurnia) yang kemudian membantunya mencari Dani. Rey mengenalkan Wyn pada sahabatnya, Anto (Kiki Narendra) yang ikut membantu mencari Dani lewat kenalannya. Namun, mereka harus berurusan dengan Vanya (Lutesha) seorang gangster yang membuat semuanya menjadi sulit.
Penulis sekaligus sutradara film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, Adriyanto Dewo, menjelaskan makna judul film ini sebagai refleksi dari dua sisi perpisahan yang tidak bisa dihindari dalam hidup.
"Dalam hidup, kita akan selalu dihadapkan pada dua jenis perpisahan. Sampai Jumpa adalah hal yang kita ucapkan saat kita berpisah dengan seseorang, dan kita berharap dapat bertemu lagi dengannya. Sementara, Selamat Tinggal adalah hal yang kita ucapkan pada seseorang yang benar-benar ingin kita lepaskan. Tidak ada janji akan bertemu kembali, hanya ada keikhlasan untuk melepas," jelas Adriyanto
Putri Marino juga membagikan kesannya dalam memerankan karakter Wyn di film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal.
"Wyn adalah karakter yang sangat kompleks, dia rapuh tapi juga berani. Di film ini, aku harus membawa emosi Wyn ke dua spektrum yang berbeda: satu untuk Dani, cinta masa lalu yang menyisakan luka, dan satu lagi untuk Rey, sosok asing yang justru memberi kehangatan. Itu jadi perjalanan emosional yang dalam banget karena tiap momen dengan mereka punya warna yang berbeda. Dan aku rasa, penonton akan ikut menebak-nebak: siapa sebenarnya yang bisa jadi tempat pulang Wyn?" kata Putri.
Shierly Kosasih, Produser mewakili Adhya Pictures menyampaikan daya tarik utama film ini.
"Film ini punya kekuatan ensemble cast yang solid, chemistry di antara para aktornya dapat kita saksikan dan rasakan baik di depan maupun di belakang layar. Untuk pertama kalinya, kita bisa melihat Putri Marino, Lutesha, Jerome Kurnia, dan Jourdy Pranata tampil dalam satu frame dengan karakter yang benar-benar berbeda dari peran mereka sebelumnya," ujar Shierly.
"Di Adhya Pictures, kami selalu ingin menawarkan sesuatu yang baru kepada masyarakat. Ketika Adri membawa ide cerita ini, kami langsung menangkap potensi dan daya tariknya yang sejalan dengan visi kami. Ini bukan film berlatar Korea dengan kisah cinta yang manis, justru menampilkan berbagai layer kehidupan yang tidak ideal bagi sebagian orang tetapi sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita. Film ini akan memperlihatkan sisi Korea yang lebih edgy namun realistis, menghadirkan sebuah karya untuk semua orang yang menghargai perjalanan cinta bersama dengan segala dinamikanya," lanjutnya.
Perlita Desiani, Produser mewakili Relate Films menceritakan kolaborasi para cast dalam membentuk karakter di film.
"Yang bikin proses kreatif di film ini menarik adalah keterlibatan para pemain dalam membentuk detail karakter mereka. Lutesha, misalnya, terlibat dalam menentukan tattoo Vanya, warna rambut, sampai gaya bicaranya yang dominan. Putri Marino membangun karakter Wyn dari hal-hal kecil seperti pilihan warna kuteks, yang menggambarkan fase emosinya sepanjang cerita. Sementara Jerome menampilkan sisi kesepian Rey lewat kebiasaan merokok dan berdansa di klub dengan tatapan kosong. Semua itu bikin karakter-karakter di film ini terasa hidup dan nyata," jelasnya.
Pada aspek musik, film ini melibatkan sederet musisi indie dalam negeri sebagai pengisi soundtrack seperti Caldera, Scaller, Random Brothers, dan Shyclops.
Yang istimewa, adalah kehadiran penyanyi internasional kolaborasi Adhya Pictures dan E29 Music Identities, Angie Tcha, yang menciptakan dan membawakan original soundtrack berjudul Till The End.
Saksikan perjalanan cinta Wyn di film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal pada 5 Juni 2025 di bioskop seluruh Indonesia. (Z-1)
Ide pembuatan lomba video animasi itu merupakan hasil diskusi antara UBL bersama Indoposco dan terdorong keberhasilan Film Jumbo (2025).
Wahana Kreator Nusantara menghadirkan komedi aksi yang menyatukan aktor lintas generasi.
Setelah vakum selama 17 tahun dari dunia perfilman, Rieke Diah Pitaloka kembali menyapa penggemar melalui film aksi komedi berjudul Agen +62.
Festival Film Amerika Latin dibuka dengan film asal Meksiko, Pedro Paramo — adaptasi kuat dari novel klasik karya Juan Rulfo, yang diputar untuk publik secara global untuk kedua kalinya.
Film Lorong Kost bakal membawa penonton masuk ke dalam dunia gelap dan penuh teror yang tersembunyi di balik rumah kost tua.
Indro menambahkan bahwa kehadiran film Warkop DKI Kartun ini juga sebagai langkah dalam mendorong karya anak bangsa.
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Film yang akan ditayangkan di bioskop mulai 24 Juli 2025 itu diangkat dari kisah nyata yang dituangkan dalam buku biografi berjudul Believe - Faith, Dream, and Courage.
Di musim kedua Dandadan, Momo dan Okarun serta Nenek Turbo akan bertarung melawan Yokai yang kuat, yakni Evil Eye.
Film Warkop DKI Kartun adalah cara efektif untuk memperkenalkan Warkop kepada anak-anak, sekaligus menggiatkan industri animasi di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved