Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MUSISI asal Toronto, Chris LaRocca, merilis single keduanya di tahun ini, Laundry Day melalui Red Bull Records / Wonderchild. Lagunya sudah bisa didengarkan melalui platform digital sedangkan video klipnya sudah bisa ditonton di channel YouTubenya.
Pada single terbarunya, LaRocca menangkap momen ketika hubungan mulai berkembang menuju sesuatu yang lebih serius.
Dengan lirik yang penuh perasaan dan emosi yang mendalam, ia menggambarkan malam yang menjadi titik balik dalam komitmen dua orang, serta mengekspresikan kerentanannya dan kedalaman cinta yang tumbuh seiring berjalannya waktu.
"Laundry Day tentang sebuah momen yang aku alami bersama pasanganku di luar sebuah laundromat di Toronto. Saat menunggu cucian kering, aku sedang berada di mobil tepatnya di bawah lampu jalan yang berkedip, pasanganku membuka diri tentang masa lalunya, pengalaman imigrannya, dan perjuangannya sampai saat itu. Sebagaimana hatiku hancur mendengar ceritanya, namun di satu sisi aku sangat senang bisa menjadi orang yang membuatnya merasa aman dan nyaman hingga bisa menurunkan tembok-temboknya. Lagu ini tentang momen itu, dan tentang cinta muda yang berubah dari yang polos menjadi dalam dan penuh niat – titik balik di mana kita bisa menurunkan ego dan saling terikat sebagai satu," papar LaRocca.
Meskipun LaRocca selalu terinspirasi oleh musik rock tahun '70-an dan scene americana, dia belum pernah mengeksplorasi jenis musik itu untuk dirinya sendiri.
Laundry Day menunjukkan dia melakukan hal tersebut, dengan isian yang penuh dengan riff gitar.
Musisi dan produser pemenang Grammy Awards asal Kanada, Daniel Lanois, ikut menulis Laundry Day bersama LaRocca, dan bergabung di lagu ini dengan pedal steel ikoniknya, yang mengingatkan pada rock yang menentukan era yang ia ciptakan untuk legenda seperti Bob Dylan dan Peter Gabriel.
Seiring dengan peningkatan irama drumnya, emosi dalam lagu ini juga semakin kuat, menciptakan suasana seolah lagu ini direkam langsung di studio.
Di antara gema harmoni vokalnya, LaRocca terdengar sangat tulus dan memberi kesan abadi dalam lagu Laundry Day.
Musisi serba bisa - penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser ini sempat vakum selama setahun dari merilis musik.
Ia memilih untuk menarik diri dari hiruk-pikuk industri demi merefleksikan hidup, karier, dan sosok musisi yang ingin ia wujudkan.
Pada Maret tahun ini, LaRocca kembali dengan single perdananya Ladybug, sebuah lagu indie-pop yang catchy sekaligus menandai awal dari babak baru dalam perjalanannya.
Dengan lebih dari 16 juta streams sepanjang kariernya, tahun 2025 menjadi titik penting bagi LaRocca untuk membuktikan kedalaman karyanya sebagai musisi, mulai dari produksi dan penulisan lagu yang tajam, hingga suara dan perspektifnya yang khas. (Z-1)
Hadirnya Biarkan menjadi salah satu momen yang cukup monumental bagi Sadchurro, karena ini menjadi kali pertama baginya untuk menulis lirik serta bernyanyi dalam bahasa Indonesia.
Single 80 km/h dari Petra Sihombing menggambarkan titik langka dalam hidup ketika semua terasa berjalan dalam tempo yang tidak terburu-buru.
Melalui Lover Girl, Laufey mengajak pendengarnya menyelami rasa sepi saat merindukan seseorang yang kita cintai.
REALITY Club bersiap melahirkan single baru berjudul 'You’ll Find Lovers Like You and Me' pada Jumat (27/6). Bercerita tentang perenungan dari kisah masa lalu
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
All For You adalah single keenam Audi Kirana, yang menawarkan pendekatan yang ceria dan bercerita bagi mereka yang berjuang untuk memprioritaskan kebutuhan dan kebahagiaan mereka sendiri.
Kehadiran Monita Tahalea menambahkan kedalaman emosional tersendiri pada lagu Titik Nadir dari Kahitna.
Aye! dari GLAS dan Eka Gustiwana menyuguhkan warna musik yang fresh dengan penggunaan alat musik tradisional Betawi, tehyan, serta lirik yang dibumbui bahasa Betawi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved