Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SETELAH terakhir kali merilis single berjudul Pernah Singgah sebagai soundtrack Layangan Putus The Movie, Citra Scholastika siap membuka babak baru karya musiknya di 2025 ini.
Penyanyi kelahiran 5 Juni 1994 itu merilis sebuah lagu baru berjudul Tilik Jogja.
Single tersebut mengangkat kisah tentang kegelisahan anak rantau yang tengah berjuang di kota besar. Berkat rasa rindu yang teramat mendalam, akhirnya ia mendambakan untuk sejenak pulang ke tempat pertama mimpinya dimulai.
Harus diakui jika beberapa tahun terakhir, Citra memang sedikit merasa kesulitan menemukan benang merah warna musiknya. Maka dari itu, dalam penggarapan Tilik Jogja kali ini, pelantun Everybody Knew tersebut ingin merasakan pengalaman berbeda.
Pada kesempatan ini, ia mengajak band pengiring live-nya, yang selama ini telah menjadi teman bermusik Citra hampir di setiap panggung, untuk turut meramu komposisi musik.
Bukan tanpa alasan, bagi Citra lagu Tilik Jogja ini begitu personal karena merupakan gambaran pengalaman hidup sejak awal memulai karier hingga saat ini.
Dengan begitu, diharapkan komposisi musik dalam lagu tersebut mampu menghadirkan sentuhan dari tim yang memang sudah mengenal dan mengiringi Citra sejak lama.
Jika mengutip pengertian dari KBBI, 'tilik' memiliki arti sebagai "penglihatan yang teliti dan cermat, mengulas dan mengamati dengan sungguh-sungguh."
Sedangkan dalam bahasa Jawa, 'tilik' diartikan sebagai "mengunjungi, menghampiri, atau istilah lain dari menjenguk."
Berdasarkan pengertian tersebut, Citra dengan brilian menggabungkan dua arti yang berbeda itu dalam sebuah pemaknaan yang tepat.
Lagu 'Tilik Jogja' menjelma sebagai pemaknaan mendalam tentang sudut pandang anak rantau yang memiliki kerinduan pada kampung halaman serta orang orang tersayang ketika tengah lelah berjuang.
Momen tersebut akan menjadi media refleksi demi mengingat kembali alasan merantau ke kota yang jauh demi memperjuangkan cita-cita dan impian. Single ini akan sangat hangat untuk dinikmati para perantau dan juga bagi yang sedang merindukan kesederhanaan dan keramahan kota Jogja.
Bagi Citra, penggarapan lagu ini menjadi tantangan yang cukup besar, mengingat ide lirik dan notasinya ia tulis sendiri. Namun, dapat dipastikan jika 'Tilik Jogja' adalah karya yang dapat membuat para penikmatnya mampu mengenal sosok Citra Scholastika secara lebih original dan mendalam.
Single terbaru dari Citra Scholastika berjudul Tilik Jogja ini sudah dapat dinikmati di berbagai gerai streaming digital mulai 28 Maret 2025. (Z-1)
Single 365 dari One Or Eight menghadirkan lirik yang menyentuh soal keinginan untuk selalu hadir di sisi orang yang dicintai, setiap hari sepanjang tahun.
Serasa Asmara dari Maseja dan Latisha Diva menceritakan tentang perasaan kasmaran seseorang kepada pujaan hatinya sampai tidak bisa berpaling.
SaladKlab, yang terdiri atas empat musikus Tanah Air yakni, Coki (Gitaris NTRL), Fickry, Indra7, dan Bagusikalisasi, merilis album No Wassap berisi empat track.
Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih dari Inocent Purwanto merupakan lagu balada pop sendu yang liriknya menggambarkan perasaan orang yang terjebak dalam ketidakpastian cinta.
BERAWAL dari proyek lagu EDM bergenre tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki NTRL, keduanya kemudian memutuskan untuk meneruskan proyek musik elektronik mereka di bawah nama SaladKlab.
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved