Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IANE, penyanyi dan DJ yang berasal dari Padang, Indonesia, yang sekarang tinggal di Belanda, bersama Nadine Makalew, seorang penyanyi, penulis lagu dan produser berbasis Jakarta, berkolaborasi dalam sebuah karya lagu yang melampaui jarak, waktu dan budaya.
Lagu baru mereka yang dirilis 21 Maret 2025 berjudul Tak harus Memiliki ini memberi pesan bahwa mencintai seseorang berarti kadang harus merelakan dan melepaskan sosok yang dicintainya.
Lagu Tak Harus Memiliki siap membawa pendengar iAne dan Nadine Makalew dalam perjalanan yang emosional.
Lantunan ballad ini dimulai dengan iringan piano dan vokal iAne yang penuh dengan emosi. Iringan orkestra yang menyayat hati tentunya membuat lagu ini semakin bersinar dan mencapai klimaks dengan vokal iAne yang sangat bersinar.
Tentunya dengan instrumen pendukung lainnya seperti bass dan drum telah menciptakan nuansa melankolis yang kuat, passion dan dinamika yang naik turun bagaikan kehidupan yang berliku-liku.
Perpaduan antara kedua produser perempuan dari Indonesia ini tentu adalah proyek yang sangat spesial untuk iAne dan Nadine Makalew, karena lagu ini diciptakan dari jarak jauh.
Perbedaan waktu antara Belanda dan Indonesia tidak menghambat proyek keduanya untuk terus berkarya dan menulis lagu hingga proses rekaman di Jakarta.
Proyek ini menjadi pengalaman yang berkesan dan unik khususnya untuk iAne yang bekerja dengan musisi Eropa, karena musisi Indonesia lain di seluruh dunia ikut berperan dan berkontribusi dalam pengerjaan Tak Harus Memiliki.
Melalui lagu ini, iAne dan Nadine Makalew mengajak kita semua untuk merenungkan bahwa cinta tak selalu harus memiliki.
Hal ini yang menjadi topik atau keyword utama yang mau diangkat oleh keduanya. iAne dan Nadine Makalew mengundang para pendengar untuk bergabung bersamanya mengarungi perjalanan kedua sosok perempuan yang menceritakan cinta menurut versi mereka yang dibalut oleh lirik-lirik yang kuat dan menggugah. (Z-1)
Spell on Me menggabungkan elemen pengaruh pop rock tahun 2000-an dari masa-masa awalnya, vokal latar R&B yang kuat, dan synthesizer eksentrik untuk nuansa kontemporer.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved