Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SUTRADARA Joko Anwar mengungkapkan mengenai inspirasi di balik film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri.
Joko mengungkapkan bahwa film itu berangkat dari kegelisahan pribadi yang berkaitan dengan isu-isu sosial di Indonesia, khususnya mengenai pendidikan dan budaya kekerasan.
"Kegelisahan bahwa nyatanya pendidikan belum jadi prioritas utama di Indonesia, yang implikasinya besar sekali ke seluruh sendi kehidupan bangsa," kata Joko.
Ia menjelaskan, Pengepungan di Bukit Duri menyampaikan pesan moral yang sangat kuat, yaitu pentingnya untuk segera menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.
Menurut dia, sekolah bukan hanya tempat untuk belajar mengajar, tapi juga pembentukan karakter termasuk etika dan moral.
Ia mengungkapkan masalah ini diperburuk dengan adanya budaya kekerasan yang semakin marak, terutama di kalangan anak muda.
Menurutnya, banyak anak muda yang menghadapi masalah dalam kehidupan mereka, baik di keluarga maupun lingkungan, namun tidak memiliki saluran yang aman dan sehat untuk menyalurkan frustrasi mereka.
"Budaya kekerasan yang ada di masyarakat kita adalah akibat dari kegagalan sistem dalam memberikan cara yang lebih sehat untuk menanggulangi kekecewaan," ungkapnya.
Lebih lanjut Joko menyampaikan bahwa para pemeran film yang terlibat tidak hanya memiliki kemampuan akting yang baik, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu sosial yang diangkat dalam film ini.
Aktor Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, dan Satine Zaneta dinilai peka secara sosial dan punya kegelisahan yang sama tentang kekerasan dan pendidikan.
Melalui film Pengepungan di Bukit Duri, Joko berharap dapat memberikan dampak emosional, pemahaman serta refleksi bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan masalah pendidikan dan budaya kekerasan yang terus berkembang.
Dengan genre drama yang dipadukan dengan aksi, Joko berharap penonton tidak hanya terhibur tetapi juga terinspirasi untuk berpikir lebih dalam tentang kondisi sosial yang ada.
"Film ini tidak hanya tentang cerita yang disampaikan, tetapi juga tentang cara kita menyampaikan isu-isu ini secara menyentuh tanpa terkesan ceramah," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film animasi Panji Tengkorak menggabungkan elemen laga, mitologi, dan drama emosional dengan visual animasi yang modern dan dinamis.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Tayangnya film Jurassic World: Rebirth, awal Juli ini, semakin menarik perhatian wisatawan akan Pulau Krabi di Thailand.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved