Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH melewati 2024 yang penuh kejutan, musisi multiplatinum sekaligus produser musik, Elijah Woods, kembali dengan single terbarunya Could You Love Me? — sebuah anthem energetik yang sekaligus menjadi pembuka untuk tahun yang diprediksi akan menjadi momen pencapaian terbesarnya berikutnya sebagai musisi.
Could You Love Me? merupakan lagu yang mengisahkan pahitnya mencintai seseorang yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
Dengan lirik yang introspektif dan gaya produksi musiknya yang catchy, single kali ini dipenuhi dengan emosi mentah yang mengalir tanpa banyak proses penyaringan dari segi penulisannya.
Dari ketukan pertama, lagu ini membangun sebuah atmosfer yang menegangkan yang sekaligus bertujuan untuk membangun antisipasi, menarik pendengar ke dalam rasa rindu dan juga rasa patah hati yang mendalam.
Di awal bulan ini, Woods juga mengumumkan tur utamanya, Give Me The Sunlight! Asia Tour yang sudah sangat dinantikan akan segera digelar Agustus 2025.
Tur ini mengikuti kesuksesan besar tur Asia-nya tahun lalu yang terjual habis.
Dalam rangkaian konser mendatang, ia juga akan membawakan lagu-lagu hitsnya yang menduduki puncak tangga lagu seperti 24/7, 365, serta materi barunya yang tentunya akan menghidupkan panggung di kota-kota besar yang akan ia sambangi seperti Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Taipei, dan Hong Kong.
Selain itu, Woods juga akan manggung di Summer Sonic pada Agustus mendatang, dengan penampilan di Osaka dan Tokyo, Jepang. Kehadirannya di festival musik bergengsi ini semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu artis paling menarik saat ini.
Tahun lalu, popularitas Woods di Asia yang kian meningkat berhasil menjual habis tiket tur Asianya pada Mei 2024 yang mengunjungi Hong Kong, Tokyo, dan Singapura, serta Jakarta sebagai musisi pembuka konser Niall Horan, dan Seoul sebagai salah satu penampil di Seoul Jazz Festival, tempat ia berbagi panggung dengan Lauv, Jeremy Zucker, dan JP Saxe.
Merefleksikan popularitas di Asia yang meningkat, Top Global Streaming Countries Woods termasuk negara-negara Asia berikut: #2 Indonesia, #3 Filipina, #5 Taiwan, #6 India, #8 Malaysia, #9 Thailand dan #11 Singapura.
Dengan basis penggemarnya yang setia dan rilisan musik kian terus berkembang, elijah Woods siap menghadapi tahun ini dan dirilisnya Could You Love Me? menjadi permulaan. (Z-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved