Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DJO, proyek musik dari aktor, produser, dan penulis lagu Joe Keery, yang dikenal lewat proyek blockbuster seperti Stranger Things dan Fargo, telah merilis single baru berjudul Basic Being Basic lewat AWAL Recordings.
Single baru Djo itu menjadi cuplikan pertama dari album The Crux, yang akan dirilis pada 14 April 2025 dan diumumkan bersamaan dengan perilisan Basic Being Basic.
Diwarnai permainan synthesizer OB-X8 dan chorus ber-falsetto, bait terakhir Basic Being Basic secara jenaka mengolok-olok suatu perilaku yang sering kita temui online.
"Lirik lagu ini seperti sindiran kepada siapa pun yang bersikap arogan," ujar Djo.
Album The Crux menjadi album ketiga dalam katalog musiknya dan akan dirilis mengikuti kesuksesan album 2022 miliknya Decide, yang menampilkan single blockbuster End of Beginning.
Djo duduk di kursi produser bersama rekan kolaboratornya Adam Thein untuk penggarapan album The Crux yang penuh dengan permainan gitar dan instrumentasi serba lembut ala musik pop dekade 60-an dan 70-an.
Album barunya akan berbanding terbalik dengan album-album Djo sebelumnya yang fokus dengan penggunaan synthesizer.
The Crux adalah album tentang duka dan pengharapan, dipenuhi rasa syukur dan humor. Ambisi Djo sebagai seorang musisi ditampilkan dengan sempurna di The Crux, yang juga menjadi momen ia memamerkan talentanya memainkan beragam instrumen dan kelihaiannya dalam menulis lagu.
Semua lagu di album The Crux ditulis oleh Djo dan ada beberapa yang ia tulis dengan Adam Thein.
Album The Crux ditulis di berbagai belahan dunia di masa yang produktif bagi Djo, yaitu masa saat ia disibukkan dengan perannya sebagai seorang musisi yang juga sedang dipisahkan oleh jarak dengan keluarga dan teman-temannya. Semuanya berawal saat ia mencoba sembuh dari luka yang hadir saat sebuah hubungan berakhir.
Kini, musik menjadi cara Djo untuk melewati proses pendewasaan seraya ia merayakan betapa pentingnya peran sebuah komunitas yang penuh kasih. Tema-tema di album ini dapat terdengar dari berbagai penggalan lirik dan semangat kolaboratif yang album ini bawa.
Banyak anggota keluarga dan rekan kolaborator Djo yang ikut berkontribusi di album The Crux. Hasilnya adalah energi dari ikatan serba hangat yang menjadi jantung dari album ini.
Meski lagu-lagu di album ini terdengar spesifik, album ini dapat dimainkan bak sebuah soundtrack film di mana kita dapat merasa terhubung dengan sebuah karakter, situasi, dan perasaan.
Hal itu dengan sempurna divisualisasikan oleh cover album The Crux, yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman Neil Krug.
Sampul album tersebut menampilkan sebuah hotel di mana para tamunya yang dapat dilihat dari luar. Kita dapat melihat berbagai tingkah laku dari para tamu, lengkap dengan raut wajah berbeda-beda, seakan mereka sedang diuji ruang emosi dan spiritualnya.
Tahun 2024 menjadi tahun penting di perjalanan karier Djo. Lagu End of Beginning miliknya trending di seluruh dunia dan sukses mencapai posisi #1 di chart Global Spotify dan lagu tersebut berhasil menjadi lagu nomor 6 yang paling sering dimainkan sepanjang 2024 secara global.
Di Indonesia, lagu End of Beginning duduk di posisi #2 dalam daftar Indonesia Top International Song of 2024.
Secara total, lagu "End of Beginning" sudah sukses mengumpulkan 1.5 miliar stream di berbagai platform dan mendapatkan lebih dari 60 miliar view di TikTok.
Selain itu, End of Beginning berhasil memasuki chart resmi di 41 negara dan tersertifikasi Platinum dan Gold di 17 wilayah.
End of Beginning trending sepanjang 2024 di Indonesia. Terbukti dengan pencapaiannya di posisi #1 chart Top 50 - Indonesia dan Viral 50 - Indonesia.
Single tersebut juga merajai chart Shazam di Indonesia dan sukses duduk di posisi #9 di kategori Top 10 TikTok Songs 2024 Indonesia.
Dengan lebih dari 2 miliar stream dan 9.5juga pendengar bulanan dari Asia, Djo semakin menunjukkan dominasinya, termasuk di Indonesia yang saat ini ada di posisi #2 dalam daftar Top Streaming Market-nya secara global.
Joe Keery mulai bermusik di masa remajanya. Ia sempat bergabung dengan band psych-rock Post Animal saat ia tinggal di Chicago.
Pada 2019, ia merilis album pertamanya, Twenty Twenty, menggunakan nama panggung Djo.
Pada 2022, album ke-2-nya, Decide, dirilis lewat AWAL dan mendapatkan sambutan hangat dari para kritikus musik. (Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved