Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
BAND indie-pop Pawsicles, yang baru melakukan debutnya pada paruh kedua 2024 lalu, merilis karya terbaru yang diberi judul I Wanna Be.
Terdiri dari Januarisky (vokal, gitar), Jayaindra (gitar), Rian (drum), Rizal (keyboard) dan Edo (bass), Pawcisles tetap mengusung genre happysad-pop di single I Wanne Be, yang juga telah mereka perkenalkan pada single terdahulu Orange.
Lagu yang ditulis oleh Januarisky ini menceritakan tentang dua sejoli yang saling menyimpan hasrat cinta satu sama lain. Timbulnya keinginan untuk membangun sebuah hubungan dituangkan lewat kata demi kata pada bait yang menyusun lagu.
Liriknya menggambarkan perasaan euforia saat memiliki seseorang yang menjadi pendamping dan keresahan yang membuncah ketika tidak ada kabar dari belahan hatinya.
Dibalut nuansa dream pop melankolis, Pawsicles mengajak para pendengar untuk larut dalam pesan penuh cinta di lagu I Wanna Be.
Perilisan karya kedua ini membuat Pawsicles semakin bersemangat memperkenalkan genre happysad-pop yang menjadi identitas musik mereka.
“Kami tidak ada patokan atau berekspektasi yang lebih untuk jumlah streamingnya. justru kami lebih fokus pada bagaimana lagu ini bisa mengena kepada siapapun yang mendengarkan. Mungkin untuk tujuan kami sendiri ingin lebih mengenalkan Pawsicles dengan nuansa musik ‘happysad’-nya,” ungkap band tersebut.
Sebuah EP berisikan 5 lagu juga tengah dalam proses rekaman, dengan tiga lagu lainnya sedang dalam tahap mixing dan mastering. Mereka menambahkan jika penggarapan album mini perdana ini sudah mencapai proses 75% selesai.
I Wanna Be direkam di Haum Studio dengan arahan dari Axel Pratama dan Dheka Satria di Malang. Sedangkan cover singlenya digarap personel sekaligus gitaris, yakni Jayaindra.
Meskipun para anggotanya tersebar di dua kota yaitu Malang dan Surabaya, Pawsicles mampu membuktikan keseriusannya dalam berkarya dengan merilis single agar semakin banyak orang menikmati musik mereka.
Melalui I Wanna Be, Pawsicles juga mempromosikannya dengan cara yang lebih seru seperti sesi Q&A (tanya jawab) dengan para personel serta konten “Reaction - First Hearing” yang merekam reaksi sejawat musisi saat mendengarkan lagu I Wanna Be untuk pertama kalinya.
Disebarluaskan oleh Yallfears, I Wanna Be bisa didengarkan di berbagai layanan streaming digital mulai 24 Januari 2025. (Z-1)
T-Five x Melly Mono mengungkapkan bahwa inspirasi di balik Madly In Love datang dari kisah pengalaman mereka yang merasakan indahnya cinta sejati.
Lewat bait-baitnya yang sederhana namun penuh makna, Nuh... mengajak para pendengarnya menyikapi jarak dalam suatu relasi bukan sebagai ancaman, melainkan jeda yang penuh harap.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Digarap oleh Daiki Kamoshita, video klip Meidai dari Radwimps membawa seorang gadis muda yang berusaha melewati kerasnya realita hidup sembari mencari harapan dan cinta.
Dibalut aransemen musik akustik yang sederhana namun emosional, single Tak Sempurna dari Canti dan Adipati Dolken menawarkan refleksi jujur tentang dinamika hubungan.
Selama tiga hari festival, pengunjung dapat menikmati panggung musik, pop-up market, creative workshop, kids activities, dan fun sport di ruang terbuka hijau yang estetik dan nyaman.
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved