Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BAND indie-pop Pawsicles, yang baru melakukan debutnya pada paruh kedua 2024 lalu, merilis karya terbaru yang diberi judul I Wanna Be.
Terdiri dari Januarisky (vokal, gitar), Jayaindra (gitar), Rian (drum), Rizal (keyboard) dan Edo (bass), Pawcisles tetap mengusung genre happysad-pop di single I Wanne Be, yang juga telah mereka perkenalkan pada single terdahulu Orange.
Lagu yang ditulis oleh Januarisky ini menceritakan tentang dua sejoli yang saling menyimpan hasrat cinta satu sama lain. Timbulnya keinginan untuk membangun sebuah hubungan dituangkan lewat kata demi kata pada bait yang menyusun lagu.
Liriknya menggambarkan perasaan euforia saat memiliki seseorang yang menjadi pendamping dan keresahan yang membuncah ketika tidak ada kabar dari belahan hatinya.
Dibalut nuansa dream pop melankolis, Pawsicles mengajak para pendengar untuk larut dalam pesan penuh cinta di lagu I Wanna Be.
Perilisan karya kedua ini membuat Pawsicles semakin bersemangat memperkenalkan genre happysad-pop yang menjadi identitas musik mereka.
“Kami tidak ada patokan atau berekspektasi yang lebih untuk jumlah streamingnya. justru kami lebih fokus pada bagaimana lagu ini bisa mengena kepada siapapun yang mendengarkan. Mungkin untuk tujuan kami sendiri ingin lebih mengenalkan Pawsicles dengan nuansa musik ‘happysad’-nya,” ungkap band tersebut.
Sebuah EP berisikan 5 lagu juga tengah dalam proses rekaman, dengan tiga lagu lainnya sedang dalam tahap mixing dan mastering. Mereka menambahkan jika penggarapan album mini perdana ini sudah mencapai proses 75% selesai.
I Wanna Be direkam di Haum Studio dengan arahan dari Axel Pratama dan Dheka Satria di Malang. Sedangkan cover singlenya digarap personel sekaligus gitaris, yakni Jayaindra.
Meskipun para anggotanya tersebar di dua kota yaitu Malang dan Surabaya, Pawsicles mampu membuktikan keseriusannya dalam berkarya dengan merilis single agar semakin banyak orang menikmati musik mereka.
Melalui I Wanna Be, Pawsicles juga mempromosikannya dengan cara yang lebih seru seperti sesi Q&A (tanya jawab) dengan para personel serta konten “Reaction - First Hearing” yang merekam reaksi sejawat musisi saat mendengarkan lagu I Wanna Be untuk pertama kalinya.
Disebarluaskan oleh Yallfears, I Wanna Be bisa didengarkan di berbagai layanan streaming digital mulai 24 Januari 2025. (Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved