Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
RAPPER Calvin Cordozar Broadus Jr, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Snoop Dogg, menjadi sorotan setelah tampil di acara Crypto Ball, sebuah perayaan pra-pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump.
Dalam acara tersebut, Snoop membawakan beberapa lagu hits. Ia membawakan lagu berjudul Don’t Stop Believin’ dari Journey dan Three Little Birds (Don’t Worry About a Thing) dari Bob Marley. Tak lupa, Snoop juga menyanyikan lagu populernya sendiri yang berjudul Drop It Like It’s Hot.
Berdasarkan video yang beredar di akun media sosial X, milik @robsmithonline, Snoop meminta penonton untuk ikut menyanyikan lagu-lagu tersebut. Namun, tanggapan dari penonton dianggap kurang antusias jika dibandingkan dengan suasana konser besarnya di masa lalu.
Tak hanya tamu penting, sejumlah selebritas juga turut hadir dalam acara ini, termasuk rapper Rick Ross dan bintang UFC Colby Covington. Covington bahkan mengunggah momen bersama Snoop di platform X dengan keterangan, “Nuthin' but a ‘G’ Thang.”
Sayangnya, penampilan tersebut justru memicu kritik tajam dari para tamu undangan dan warganet. Banyak yang mempertanyakan alasan Snoop tampil di acara perayaan Trump. Bahkan tak segan ada yang menuduhnya memberikan dukungan untuk Presiden terpilih tersebut.
Perlu diketahui, reaksi negatif ini muncul berdasarkan sejarah panjang Snoop yang sebelumnya dikenal sebagai pengkritik Trump.
Pada tahun 2007, Snoop muncul di acara “The Apprentice” yang dipandu Trump. Tetapi, beberapa tahun kemudian, ia kerap mengejek Trump, termasuk dalam video musiknya “Lavender” yang rilis pada tahun 2017.
Dalam video musiknya tersebut ia menggambarkan Trump sebagai badut, dan memperlihatkan adegan menembak kepala sang presiden.
Meski begitu, sikap Snoop berubah pada Januari 2024, ketika ia memuji Trump atas grasi yang diberikan kepada Michael Harris, pendiri Death Row Records, pada tahun 2021.
Sebagai informasi, Michael Harris, merupakan seorang tokoh di balik Death Row Records. Ia pernah dipenjara selama lebih dari tiga dekade atas tuduhan konspirasi dan percobaan pembunuhan. Michael kemudian mendapatkan grasi dari Trump pada tahun 2021.
Snoop, yang pernah bergabung dengan Death Row Records dan mengambil alih Perusahaan tersebut pada tahun 2022, mengungkapkan rasa hormat kepada Trump atas keputusan bijaksananya itu.
“Donald Trump? ... Dia tidak pernah melakukan hal buruk kepada saya. Bagi saya, Dia hanya melakukan hal-hal hebat,” kata Snoop dalam wawancara dengan The Sunday Times.
Tak hanya dikritik warganet, penampilan Snoop juga menuai kritik dari sejumlah pihak lain. Aktris Yvette Nicole Brown menyebut bahwa penampilan Snoop dalam acara tersebut merupakan bentuk dukungan atas kebijakan kontroversial Trump.
Namun, musisi Kid Rock membantah anggapan tersebut. Ia menyatakan bahwa tampil di acara semacam itu tidak berarti menyetujui semua kebijakan Trump.
Momen yang menarik perhatian dalam acara tersebut adalah ketika Snoop membawakan Don’t Stop Believin
Meski mendapat sorakan dari sebagian penonton, Snoop tetap menyelesaikan penampilannya. Ia seolah ingin menyampaikan pesan bahwa musik bisa menjadi sarana untuk menyatukan orang, terlepas dari perbedaan pandangan politik.
(Sumber: TMZ.com, Fox.news, akun X @robsmithonline, The Sunday Times/Z-9)
Rapper Snoop Dogg resmi bergabung dalam struktur kepemilikan Swansea City dengan nilai investasi yang dirahasiakan.
Snoop Dogg resmi menjadi co-owner klub asal Wales, Swansea City.
Snoop Dogg merespons kebencian yang diterimanya setelah tampil di acara Inauguration Ball Presiden Donald Trump melalui sebuah video Instagram.
Aktor yang identik dengan film Mission Impossible itu melompat dari atap Stadion Stade de France lalu mendarat ke tengah lapangan mengambil bendera Olimpiade sebagai simbol serah terima.
Rapper 52 tahun Snoop Dogg tampak seperti penggemar setia kontingen atlet AS lantaran kerap muncul di berbagai venue.
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu pada hari ini di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang tiga tahun antara Moskow dan Ukraina.
Presiden Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin siap capai kesepakatan terkait perang di Ukraina.
Pentagon mengumumkan seluruh 800 personel Garda Nasional telah sepenuhnya dikerahkan ke Washington DC.
Ketika ditanya apakah konsekuensi tersebut berupa sanksi atau tarif, Trump menolak merinci, hanya mengatakan tidak perlu menjelaskannya.
Melania Trump mengancam akan menggugat Hunter Biden US$1 miliar, karena klaim Melania diperkenalkan ke Trump oleh Jeffrey Epstein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved