Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DUO indie-pop asal San Francisco, Amerika Serikat (AS), Corner Club, telah merilis EP baru berjudul No Refunds, yang juga menampilkan single baru berjudul Maplecrest Drive.
Bernuansa powerful dan kental dengan warna musik Corner Club yang khas, Maplecrest Drive mewakili perjalanan EP ini menjelajahi tema-tema seputar cinta, nostalgia, penerimaan diri.
Perjalanan mencari jati diri dan menerimanya dengan sepenuhnya adalah sebuah perjalanan bak roller coaster. EP ini dengan apik mengemas perjalanan itu lewat berbagai simbolisme seperti kisah cinta yang dilihat dari sebuah donut, mitos masa kecil yang diwakili oleh jeruk klementin.
Gaya penulisan yang literal dan metaforikal dipilih oleh duo ini sepanjang EP No Refunds, yang sarat akan topik mengenai cinta, masa kecil, dan mencari kejujuran.
Vokalis Corner Club, Savannah, berbagi tentang EP ini, "Proses pembuatan EP ini penuh dengan momen mendapatkan inspirasi baru dan versi-versi lain dari diri kita."
Ditulis, diproduseri, dan di-mix di home studio yang mereka buat di sebuah ruangan bekas gudang furniture, EP Corner Club ini mempersembahkan energi serba raw dan kreatif dari mereka. Gaya storytelling yang unik dan berbagai semesta yang mereka ciptakan seakan kawin dengan sempurna lewat lima lagu di EP No Refunds.
Single Maplecrest Drive adalah lagu anthem bernuansa indie-rock tentang momen kita merasa kehilangan diri sendiri yang kerap terjadi saat kita bertransisi menjadi orang dewasa.
Di satu sisi, lagu ini penuh dengan nuansa akustik yang nostaljik dan di sisi lainnya lagu ini penuh dengan permainan gitar yang tebal.
Klimaks lagu ini berawal dari permainan guitar solo yang kemudian melebar menjadi sebuah persembahan intens dari segi vokal dan produksi musik bernuansa teatrikal, lengkap dengan bagian choir.
Corner Club adalah nama panggung dari duo indie-pop Savannah Du dan Michael Zhang. Kolaborasi keduanya dalam proyek musik ini menjadi bukti dari kekuatan kolaborasi kreatif yang semuanya bermula di kampus mereka.
Mereka dipertemukan di sebuah grup a capella sebelum akhirnya mereka membentuk corner club yang secara perlahan menarik perhatian penikmat musik di seluruh dunia dengan gaya musik mereka yang serba khas dan niche.
Sesi jamming setelah jam ngantor mereka pun berubah menjadi karya-karya orisinal. Ditulis di kamar tidur mereka masing-masing, musik corner club menembus berbagai batas dan berhasil mengumpulkan banyak pendengar dari berbagai belahan dunia sejak mereka terbentuk pada 2018. Tak lama untuk mereka akhirnya mengumpulkan 10 juta stream dan lebih dari 200 ribu pendengar bulanan.
Karya mereka telah masuk ke banyak playlist editorial Spotify seperti Fresh Finds, Dope AF, aesthetic, dan New Music Friday termasuk untuk bagian Indonesia.
Single kedua mereka, Manhattanhenge, bahkan masuk ke Viral 50 Thailand di Spotify. Indonesia saat ini masuk ke deretan negara-negara di dunia yang paling sering mendengarkan musik mereka termasuk Filipina, Taiwan, Singapura, Vietnam, dan Malaysia.
Hal ini menjadi bukti bahwa musik mereka mampu menarik perhatian berbagai macam audience, menjadikan mereka sebagai salah satu nama baru di skena indie-pop global yang patut dipantau perkembangannya. (Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved