Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
INDONESIA Movie Weekend Festival yang digelar pada 1-2 November 2024 di Womei Cineplex, Chaoyang District, Beijing, telah sukses menyedot perhatian para pecinta film di Tiongkok. Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, bekerja sama dengan Adhya Pictures dan PT Senior Selalu Paham, serta didukung Nanyang Bridge Media.
Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Indonesia melalui perfilman, serta mempromosikan Indonesia sebagai destinasi lokasi syuting yang menarik bagi industri perfilman Tiongkok.
Selama dua hari, festival ini menampilkan empat film unggulan Indonesia: Kadet 1947, Glenn Fredly the Movie, Gampang Cuan, dan Tulang Belulang Tulang. Keempat film ini memberikan kesempatan bagi para penonton Tiongkok untuk melihat keragaman cerita dan keindahan budaya Indonesia. Festival ini mendapat sambutan hangat, dengan kursi penuh oleh penonton yang antusias dan beragam tanggapan positif dari para undangan yang hadir.
“Pada tahun 2022, Industri perfilm Indonesia menghasilkan output yang mengesankan sebesar USD 8.2 milyar, menyumbang USD 5,1 milyar terhadap PDB dan menciptakan sekitar 387.000 lapangan pekerjaan. Industri ini diproyeksikan terus tumbung dengan pertumbuhan 6.13%. Pemerintah Indonesia terus mendukung pengembangan industri perfilman,” ujar Parulian Silalahi, Wakil Kepala Perwakilan RI Beijing saat membuka Indonesia Film Week 2024 dalam keterangannya hari ini.
Acara ini diawali dengan Simposium yang menghadirkan diskusi antara para tokoh penting dari industri film Indonesia dan Tiongkok.
Pembicara yang hadir dalam simposium adalah:
“Setelah pelonggaran pembatasan perjalanan, terdapat minat yang luar biasa dari rumah produksi Tiongkok untuk membuat film di Indonesia. Selama tahun 2022-2023, KBRI Beijing menerima tiga permintaan untuk syuting film di Indonesia. Setidaknya terdapat 3 alasan mengapa Indonesia layak menjadi destinasi Lokasi syuting film yaitu kekayaan warisan budaya, fasilitas dan SDM yang mumpuni, serta biaya pembuatan film yang efektif dan efisien,” ujar Dewi Avilia, Counsellor/ Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Beijing saat membuka Simposium.
Simposium ini membahas perkembangan industri film di Indonesia dan Tiongkok serta peluang kerja sama produksi film antar kedua negara. Diskusi ini menjadi platform untuk berbagi wawasan tentang bagaimana Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya, dapat menjadi latar yang ideal untuk produksi film internasional termasuk proses perizinan untuk melakukan syuting film di Indonesia.
Indonesia Movie Weekend Festival juga memperkenalkan Indonesia sebagai lokasi syuting yang potensial bagi industri perfilman internasional. Dengan keindahan alam seperti Danau Toba, Bali, Jakarta, hingga Yogyakarta, serta dukungan dari pemerintah Indonesia, para pembuat film di Tiongkok diajak untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai tempat produksi yang menarik dan efisien.
Festival ini mempersembahkan empat film yang menggambarkan berbagai genre dan tema, yakni, Kadet 1947. Ini adalah drama sejarah tentang perjuangan para penerbang muda Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, yang berhasil memukau penonton dengan visual dan alur cerita yang kuat.
Kedua, Glenn Fredly The Movie. Biopik yang mengisahkan kehidupan dan warisan musik Glenn Fredly, seorang musisi legendaris Indonesia yang sangat dicintai.
Ketiga, Gampang Cuan, drama komedi yang menghibur sekaligus penuh makna tentang dinamika keluarga dan perjuangan finansial.
Keempat, Tulang Belulang Tulang. Ini adalah komedi petualangan yang menghangatkan hati tentang perjalanan keluarga dalam menghadapi adat tradisional di era modern.
Pemutaran film di festival ini berhasil membawa audiens Tiongkok lebih dekat dengan berbagai aspek kehidupan Indonesia, dari sejarah hingga budaya kontemporer.
Para penonton dan pelaku industri film yang hadir memberikan tanggapan positif atas kualitas film-film Indonesia yang diputar. Mereka terkesan dengan kedalaman cerita, kualitas produksi, serta potensi kerjasama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Tiongkok dalam industri film. Para pembicara simposium juga menekankan pentingnya kolaborasi budaya melalui film sebagai sarana mempererat hubungan antarbangsa.
Indonesia Movie Weekend Festival 2024 di Beijing ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan perfilman Indonesia, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Tiongkok.
Festival ini diharapkan dapat membuka pintu bagi lebih banyak kolaborasi dalam bidang perfilman antara kedua negara di masa depan.(H-2)
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).
Sharon Stone, aktris berusia 67 tahun, tampil dalam momen langka saat ia muncul di red carpet film terbarunya, Nobody 2 yang disutradarai Timo Tjahjanto.
Menjelang perilisannya pada 28 Agustus, film animasi Panji Tengkorak dibandingkan dengan Merah Putih One for All.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
POLEMIK tengah terjadi di dunia perfilman Indonesia. Bermula ketika akun Instagram Badan Perfilman Indonesia (BPI) @badan_perfilman_indonesia yang mengunggah pertemuan bersama Polri.
Kampus Perfilman ini akan menjadi rumah bagi 1.500 mahasiswa Faculty of Art, Design, dan Architecture (FADA).
Meningkatnya jumlah penonton film Indonesia dan mengatakan bahwa pemerintah perlu terlibat dalam ekosistem film.
50 tahun berkarier di industri perfilman Indonesia telah membawa Slamet Rahardjo menjadi salah satu sosok yang melewati berbagai perubahan zaman di industri.
Peluncuran MAXStream Studios untuk Dukung Kemajuan Industri Film Nasional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved