Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PASANGAN selebritas Dhini Aminarti dan Dimas Seto kembali dipersatukan dalam film. Berjudul Mengejar Restu, film tersebut mengikuti kisah Fais yang terkesan dengan Ahmad, anak berusia 11 tahun, yang mengunjungi Pesantren Tahfiz Alquran Al-Mubarak bersama kakek dan neneknya. Kunjungan itu berkesan bagi Faiz, putra pemilik pesantren, yang teringat akan wasiat ayahnya untuk melanjutkan perjuangan pesantren.
Diproduksi A&Z Films dan Bahagia Pictures, film Mengejar Restu menjadi film ketiga bagi Dhini dan Dimas, bekerja bareng. Terakhir kali, pasangan ini syuting bersama saat pandemi.
Baca juga : Dhini Aminarti dan Dimas Seto Beradu Peran di Hayya 2
Dalam konferensi pers Mengejar Restu di XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, (30/9), Dimas mengaku tetap ada rasa canggung meski telah tiga kali bermain bersama sebagai pasangan dengan istrinya.
Baca juga : Film Animasi Garuda di Dadaku Segera Digarap
“Kami main kan bukan sebagai Dimas dan Dhini, dan karakternya ini kan belum tentu semua peran itu relate dengan kehidupan kami. Jadi ya memang kembali lagi dituntut profesionalitasnya, pengalaman kami di dunia seni. Mungkin kelebihannya sama pasangan, ya chemistry-nya enggak susah. Pasti lebih mudah dibanding dengan lawan main yang baru kenal, itu kelebihannya,” kata aktor berusia 45 tahun ini.
Soal tantangan memerankan karakter di film baru ini, Dimas yang setidaknya telah memainkan 11 judul film, mengaku terdapat kesulitan berbeda di tiap peran. “Saya berusaha yang terbaik untuk memerankan dengan baik, dan ini juga bisa menjawab pertanyaan banyak orang tentang kapan kami bisa balik lagi ke dunia seni peran,” lanjutnya.
Baca juga : Sinopsis The Bone Collector, Film Thriller yang Diperankan Denzel Washington dan Angelina Jolie
Sementara, bagi Dhini kembali berakting dengan suami membuatnya mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Selain bekerja, juga bisa mengurus suami.
Baca juga : Madani Film Festival 2024 Jadikan Sudan dan Palestina Sebagai Negara Fokus
“Jadi memang itu dobel. Mudah-mudahan pahalanya juga dobel. Kalau biasanya syuting sendiri, ya udah gitu, enggak ngurusin gimana karena ada yang bantuin. Tapi kalau di sini ya aku ngurusin juga, plus-plus lah. Jadi semuanya kerja juga, ngurusin suami juga,” kata Dhini.
Jika berkaca pada rumah tangga sendiri, aktris berusia 41 tahun itu mengungkapkan mereka memiliki prinsip kuat soal privasi. “Kami dari dulu kalau setiap ada masalah, Mas Dimas selalu bilang dari awal kami menikah, ibaratnya setiap ada masalah enggak boleh dibawa keluar dari kamar. Jadi setelah kami keluar dari kamar, kami akting aja gitu. Misalnya berantem di mobil, ya udah di mobil aja. Memang berusaha untuk tidak mengumbar,” kata Dhini. “Hidup adalah akting,” timpal Dimas. (M-1)
Bagi Dimas Seto, yang merupakan suami Dhini dan melakoni peran suami di film Hayya 2 bernama Faisal, ini merupakan pengalaman yang menurutnya baru.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film animasi Panji Tengkorak menggabungkan elemen laga, mitologi, dan drama emosional dengan visual animasi yang modern dan dinamis.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Tayangnya film Jurassic World: Rebirth, awal Juli ini, semakin menarik perhatian wisatawan akan Pulau Krabi di Thailand.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved