Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dhini Aminarti dan Dimas Seto Beradu Peran di Hayya 2

Basuki Eka Purnama
17/1/2022 08:30

SEJUMLAH pemeran film Hayya 2: Hope, Dream & Reality membagi kesan dan tantangan mereka selama beradu peran dalam sekuel film Hayya The Power of Love (2019) tersebut.

Bagi Dhini Aminarti, memerankan tokoh Lia dalam film itu ia gambarkan sebagai 'susah-susah gampang', mengingat karakter yang ia lakoni memiliki kompleksitas tersendiri, termasuk isu kesehatan mental.

"Susah-susah gampang, ya. Aku menguliknya dari ilmu yang aku punya pas kuliah, yaitu psikologi. Lia itu merasakan kehilangan, jadi aku harus menggambarkan seseorang yang dihadapkan dengan kehilangan," kata Dhini di Jakarta, ditulis Senin (17/1).

Baca juga: Fujianti Utami Siap Syuting Film Bukan Cinderella

"Lalu, tantangan lainnya adalah ketika hari pertama syuting, kami sudah dikasih golden scene dan itu tantangan awal banget yang aku dan Dimas harus jalani. Namun, berkat tim dan semuanya yang terlibat, proses reading, semuanya menjadi lancar," tambahnya.

Bagi Dimas Seto, yang merupakan suami Dhini dan melakoni peran suami di film Hayya 2 bernama Faisal, ini merupakan pengalaman yang menurutnya baru.

"Saya berperan sebagai Faisal yang merupakan suami dari Lia. Ini adalah pengalaman baru dan pertama kalinya kita berdua bisa beradu akting di sebuah film," ungkap Dimas.

Pemeran lainnya yaitu Donny Alamsyah juga membagi pengalamannya memerankan tokoh yang bekerja di sebuah organisasi nirlaba (NGO).

"Saya banyak mengambil referensi dari teman-teman yang kerja di NGO, yang melakukan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan. Itu yang saya coba dalami. Selebihnya adalah hubungan antarmanusia, dengan anak, dan lainnya," kata Donny.

Dari segi produksi, sutradara Jastis Arimba mengatakan proses produksi dilakukan di tengah pandemi. Ia mengaku tertantang untuk menjalani produksi film di tengah pandemi karena banyak penyesuaian yang juga harus dilakukan.

"Namun, semuanya berjalan lancar. Naskah dan ceritanya ada perbedaan (dengan draf awal) karena ada penyesuaian. Kita dituntut untuk membuat cerita yang menjadi refleksi, dan film ini menjadi sangat personal buat saya," kata Jastis.

"Temanya berupaya untuk memaknai arti kehilangan yang sesuai dengan kondisi pandemi. Kita banyak kehilangan, dan harapannya film ini menjadi mediium refleksi kita," imbuhnya.

Hayya 2: Hope, Dream & Reality dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada Maret 2022. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya