Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GRUP musik dancedhut, Duo Anggrek, merilis album baru bertajuk Mekar pada 20 September 2024 di bawah label Nagaswara. Itu merupakan album kedua Duo Anggrek setelah album pertama mereka, Cikini Gondangdia, dirilis pada 2015.
Dalam keterangan resmi, Selasa (24/9), nama Mekar diambil sebagai simbol pertumbuhan, pembaruan, dan kebangkitan karier Duo Anggrek.
"Filosofi di balik Mekar mencerminkan perjalanan mereka yang terus berkembang dan beradaptasi di industri musik, seperti bunga yang terus mekar di setiap musim," ungkap Duo Anggrek.
Baca juga : Pamungkas akan Gelar Showcase untuk Album Hardcore Romance
Album Mekar terdiri dari tujuh lagu yang tetap mempertahankan ciri khas dancedhut dan menjadi identitas Duo Anggrek, dengan fokus track Amadiketu (Aku Sama Dia Dekat Tapi Takkan Bisa Bersatu).
"Ya, liriknya mungkin seperti related dengan kondisi yang sering terjadi saat ini di mana banyak di kalangan generasi Z. Mereka menjalin
suatu hubungan yang dekat dengan pasangannya tapi pada kenyataannya mereka sulit bersatu," kata Devay, salah satu personel Duo Anggrek.
Album Mekar menawarkan kombinasi unik antara dancedhut tradisional dan elemen musik modern yang segar. Tidak hanya itu, Mekar juga membawa nuansa baru dengan aransemen yang lebih berani, serta pesan lirik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Duo Anggrek berharap album Mekar dapat menjadi inspirasi bagi pendengar untuk selalu mekar, tumbuh, dan berani menghadapi tantangan dalam hidup.
Dengan Mekar, Duo Anggrek ingin membuktikan bahwa mereka masih relevan dan terus berkembang di industri musik yang terus berubah. (Ant/Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved