Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ILLUMINATI Hotties, proyek musik dari produser dan sound engineer peraih penghargaan Grammy, Sarah Tudzin, kembali dengan album baru, Power, yang akan dirilis melalui Hopeless Records pada 23 Agustus mendatang.
Sebelum merilis album tersebut, akhir pekan lalu, Tudzin merilis The L, sebuah lagu yang hadir dengan berbagai macam suara distorsi gitar dan juga sentuhan musik pop yang sempurna.
Lagu ini melanjutkan kesuksesan dari single sebelumnya, Didn't, yang turut menampilkan Cavetown dan juga Can't Be Still.
Baca juga : Stand Atlantic Bicara Soal Pertemanan Toxic di Single Frenemies
Mengenai lagu terbarunya, Tudzin mengatakan, "The L merupakan lagu mengenai kapan kita tahu harus mundur. Hal ini adalah pembelajaran bagiku juga dan aku beruntung bisa mempelajari hal ini berulang-ulang kali karena pada akhirnya aku bisa menyingkirkan egoku demi mencari sebuah resolusi. Kita semua bisa saja berpisah dan pergi ke jalur masing-masing yang kita pilih namun aku akan mengambil jalur L"
"Vokal di bagian bridge yang ada pada lagu ini diambil dari rekaman versi demo. Bagian tersebut kami gunakan karena rekaman tersebut berhasil menangkap betapa rentannya perasaanku saat aku menyingkirkan egoku dan menyerah atas dasar berkompromi."
"Terkadang apabila kita sudah terbiasa hidup sendiri, yakin akan semua pilihan kita sendiri bersikap keras pasti kita akan sulit untuk bisa menavigasi hubungan kita dengan orang lain, namun dengan lagu ini aku sudah lebih berserah diri karena pada akhirnya cinta itu harus keluar sebagai pemenangnya," lanjutnya.
Baca juga : Band SMSx Rilis Single Kopi Cinta
Tema mengenai kesedihan, kegembiraan, dan kesibukan dalam kehidupan modern ini, semuanya akan disampaikan melalui 13 lagu yang ada pada album Illuminati Hotties mendatang.
Meski karakter dan keadaan pada lagu ini akan sedikit dilebih-lebihkan, namun hal tersebut menawarkan gambaran dari dunia Tudzin dengan orang-orang yang ada di dalam lagunya.
Sejak kesuksesan perilisan album Let Me Do One More pada 2020, Tudzin tidak pernah berhenti untuk berkarya.
Sebagai produser sekaligus sound engineer yang paling dicari-cari, ia telah mengerjakan berbagai macam album dari beragam musisi mulai dari boygenius, Weyes Blood, Speedy Ortiz, Cloud Nothings, dan masih banyak lainnya, memenangkan penghargaan Grammy, dan mengukuhkan namanya sendiri sebagai seorang musisi yang kehadirannya wajib diantisipasi di industri. (Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved