Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Promotor Konser Malaysia Gugat The 1975 Terkait Ciuman Matty Healy

Basuki Eka Purnama
01/8/2024 08:45
Promotor Konser Malaysia Gugat The 1975 Terkait Ciuman Matty Healy
The 1975(Instagram @the1975)

PENYELENGGARA festival musik di Kuala Lumpur, Malaysia menggugat band Inggris The 1975 karena melanggar kontrak dan kerugian yang mereka alami setelah vokalis band itu Matty Healy menyerang kebijakan anti-LGBT negara Asia Tenggara itu yang berujung dibubarkannya festival itu.

Saat penampilan The 1975 di festival itu, Juli lalu, Healy juga melontarkan kata-kata kasar ke arah penonton dan kemudian berciuman di atas panggung dengan rekan sebandnya.

Penyelenggara The Good Vibes Festival menuntut ganti rugi sebesar 1,9 juta pound sterling di Pengadilan Tinggi Inggris atas tuduhan pelanggaran aturan pertunjukan.

Baca juga : Ini Biodata Vokalis The 1975 yang Berulah di Festival Good Vibes Malaysia

Aksi homoseksual adalan tindakan ilegal di Malaysia dan bisa dihukum dengan hukuman penjara hingga 20 tahun.

Dalam gugatannya, penyelenggara festival itu mengatakan The 1975 dan tim manajemen mereka telah mengetahui aturan yang ada.

Future Sound Asia, penyelenggara festival itu, mengatakan, The 1975 juga tampil di festival yang sama pada 2016 dan telah diingatkan berkali-kali mengenai aturan yang berlaku di Malaysia.

Baca juga : Malaysia Batalkan Festival Musik setelah Ciuman Sesama Jenis Band Inggris

Gugatan itu menyebut The 1975 melakukan aksi itu dengan sengaja untuk melanggar aturan yang berlaku.

Gugatan itu menggarisbawahi kata-kata kasara Healy dan ciumannya dengan bassist Ross MacDonald sebagai aksi yang disengaja untuk menyinggung pemerintah Malaysia dan melanggar aturan.

Future Sound Asia juga menuding band itu menyelundupkan sebotol wine ke panggung untuk dikonsumsi oleh Healy.

Baca juga : PM Malaysia: Pembunuhan Ismail Haniyeh untuk Gagalkan Perundingan

Festival musik itu dibatalkan sehari setelah aksi The 1975 itu dengan Kementerian Komunikasi Malaysia menegaskan negara Asia Tenggara itu bersikap tegas terhadap pihak yang menolak, mengejek, dan menentang aturan yang berlaku.

Aksi Healy juga dikecam oleh komunitas LGBT di Malaysia yang menyebut aksinya membuat hidup mereka di negara itu semakin sulit.

The 1975 juga diguat secara terpisah oleh musisi dan vendor yang mengklaim mereka mengalami kerugian setelah hari kedua dan ketiga festival musik itu dibatalkan.

Baca juga : Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 2 Mobil dari Malaysia

Adapun Healy membela aksinya di Malaysia.

"The 1975 tidak datang ke Malaysia tanpa diundang. Kami diundang meski mereka mengetaui pandangan politik kami dan aksi rutin kami di panggung," klaim Healy.

"Aksi saya mencium Ross bukan sekedar aksi untuk memprovokasi pemerintah Malaysia. Itu telah menjadi salah satu bagian dari pertunjukan The 1975 yang telah dilakukan berulang kali."

"Menghapus aksi rutin dalam pertunjukan kami hanya untuk memenuhi pandangan bigot anti-LGBT pemerintah Malaysia tidak sejalan dengan pandangan politik kami," lanjutnya. (bbc/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya