Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years menawarkan pandangan mendalam ke dalam perjalanan karier dan kehidupan pribadi penyanyi legendaris Indonesia, Rossa.
Berbeda dari film dokumenter lainnya, Rossa mengaku film ini tidak memiliki skenario apa pun.
"Engga ada. Karena ini film dokumenter, jadi tidak ada skenario apapun," ungkap Rossa dalam acara press screening film All Access to Rossa 25 Shinning Years di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (29/7).
Baca juga : Rossa Rilis Poster dan Trailer Resmi untuk Film Dokumenternya
Sebaliknya, kata Rossa, "Palingan sutradara hanya memiliki alur tahun, kaya sejarahnya seperti apa saja gitu. Jadi, engga ada skrip sama sekali. Semua yang di interview memang tidak diberikan script apapun".
Baca juga : Karier Bermusik Rossa Dirangkum dalam Film Dokumenter
Di sisi lain, film dengan konsep tanpa skenario inilah yang membuat mantan suami Rossa, Yoyo Padi, serta anaknya Rizky Langit Ramadhan turut hadir dalam film dokumenter ini.
Rossa mengatakan mereka tahu bahwa tidak ada bumbu-bumbu tambahan yang mengubah atau memanipulasi pernyataan mereka.
"Mereka mau karena ini tanpa ada bumbu-bumbu. Jadi mereka (Rizky dan Yoyo) kurang lebih sama, orangnya introvert juga. Jadi, ketika dikasih tahu bahwa ini film dokumenter, mereka mau karena ini bukan untuk dibumbuin. Jadi mereka berhak berbicara apapun juga," ucapnya.
Baca juga : Film Dokumenter Celine Dion Berkisah Mengenai Perjuangan Melawan Penyakit
Film dokumenter persembahan Time International Films, All Access to Rossa 25 Bright Years, yang disutradarai Ani Ema Susanti akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 1 Agustus 2024.
Sutradara All Access to Rossa 25 Shining Years, Ani Ema Susanti, mengatakan, “Melalui film dokumenter ini, masyarakat Indonesia akan melihat sosok Rossa dari berbagai macam sudut pandang. Rossa sebagai seorang diva, Rossa sebagai seorang ibu, hingga Rossa sebagai wanita entrepreneur".
Dengan demikian, Rossa berharap, "Semoga film ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para talenta muda di industri musik Indonesia yang tengah berjuang membangun kariernya. Bahwa untuk bisa berada di titik ini, aku juga melalui perjuangan yang tidak mudah, penuh dedikasi, kerja keras, dan selalu berinovasi." (Z-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Lewat serial dokumenter Guardians, Pangeran William menyoroti perjuangan berbahaya para penjaga satwa liar di garis depan konservasi global.
Panji Sakti tidak hanya dikenal sebagai musisi, namun juga seorang pribadi yang memiliki kedalaman spiritualitas yang luar biasa.
Episode kedua serial dokumenter Sosok Baik Indonesia mengangka kisah Muhammad Khudori, seorang petani yang berani menantang arus urbanisasi dan mengembangkan pertanian modern.
Robert Downey Jr. berbagi pandangannya tentang kariernya dalam dokumenter empat bagian SNL50: Beyond Saturday Night.
Menjadi seorang RM itu artinya ia harus tampil sempurna, tersenyum, bekerja keras dan fokus pada kariernya sebagai idol K-Pop yang telah ditekuni selama 10 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved