Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Floating Points Rilis Single Key103

Basuki Eka Purnama
18/7/2024 06:30
Floating Points Rilis Single Key103
Floating Points(MI/HO)

MUSISI Floating Points mengumumkan album barunya, Cascade, yang akan dirilis pada 13 September 2024 lewat label musik Ninja Tune. Selain itu, musisi bernama asli Sam Shepherd itu juga membagikan single pertama dari album Cascade, yang berjudul Key103.

Judul lagu barunya mengambil nama dari radio underground favorit Shepherd di Manchester yang dulu ia gemari semasa kuliah. 

Radio underground itu menjadi tempat bagi Shepherd untuk memperluas pengetahuan musiknya di luar komposer-komposer musik klasik yang ia pelajari semasa di Chetham's School of Music di Manchester, Inggris.

Baca juga : Egha Myatkhan Rilis Single Over The Wall dari Album Zero Two One

Artwork single Key103 dibuat seniman Tokyo bernama Akiko Nakayama. Seorang pelukis yang sering menggambarkan keindahan dari proses perubahan energi lewat medium-medium seperti instalasi, video, dan pentas seni. Ia menghidupkan sebuah lukisan biasa dengan memadukan pergerakan energi dan keindahan berbagai warna dalam format yang diberi nama Alive Painting.

 

Baca juga : Single Season Rilis Single Teman Biasa

Album Cascade adalah ledakan dari berbagai hal yang belum terselesaikan. Pada akhir 2022, Shepherd berada di gurun California seraya ia mengerjakan album barunya dengan cara yang berbeda, bahkan lebih sederhana. 

"Aku memiliki studio di rumah dengan semua peralatan yang sering aku gunakan, namun aku sedang tidak berada di sana jadi aku hanya menggunakan laptopku dan melakukan semuanya lewat headphone," ujar Shepherd. 

Hubungannya dengan musik elektronik dan juga kota asalnya, yaitu Manchester, memiliki makna yang berbeda selama proses pembuatan album ini. 

Baca juga : Teddy Adhitya Bersiap Eilis Video Musik Kini

"Ada sesuatu tentang Manchester yang selalu hadir di dalam benakku, dan aku rasa alasannya adalah toko-toko musik di sana," ujar Shepherd, yang sering menamakan lagu-lagunya dengan nama sebuah bangunan atau institusi penting di suatu area.

Sejumlah lagu di album Cascade terinspirasi dari dust bowl di gurun California, namun album baru Shepherd adalah album tentang remaja Shepherd yang ia habiskan di Manchester. Di sanalah Shepherd menemukan kekuatan musik elektronik yang sesungguhnya dalam berbagai bentuk. 

Meski album Cascade merupakan kelanjutan dari album Shepherd sebelumnya, yaitu Crush (2019), berbagai batas ia dobrak dalam album barunya mendatang. 

Baca juga : Atlesta Rilis Single Gelora Bertemu dalam Balutan Dangdut Modern

Sembilan lagu di Cascade dibiarkan bersinar selama delapan menit yang memberikan masing-masing lagu ruang untuk menjelajahi berbagai sound dan groove. 

"Aku selalu mengejar berbagai tantangan," ujar Shepherd yang sudah beberapa kali tampil di Potato Head Beach Club, Bali. "Aku selalu menginginkan semuanya bergerak menuju tempat yang membuatku bersemangat. Seperti berkolaborasi dengan orkestra yang terdiri dari 100 orang atau bekerja sendiri dengan sebuah laptop." 

Album Cascade adalah bukti bahwa di dalam topik seputar inovasi musik elektronik dan karya-karya luar biasa yang menggugah semua pendengarnya, Floating Points akan selalu memiliki banyak hal yang belum terselesaikan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya