Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA Sidharta Tata, kali ini menghadirkan film horor terbarunya yang berjudul Sakaratul Maut, diproduksi oleh rumah produksi Rapi Films. Film ini dijadwalkan untuk tayang perdana di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 1 Agustus 2024, menariknya film ini dibuat berdasarkan pengalaman empiris sang sutradara yang akan memberikan pengalaman tak terlupakan.
Sakaratul Maut mengisahkan kehidupan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri terhormat di Desa Umbul Krida. Kehidupan bahagia mereka berubah drastis setelah kecelakaan lalu lintas tragis yang merenggut nyawa Bu Wiryo dan mengirim Pak Wiryo dalam koma. Anak bungsu mereka, Retno, memutuskan untuk menunda keberangkatannya ke Surabaya untuk merawat ayahnya bersama kakaknya, Wati.
Namun, situasi menjadi semakin rumit ketika konflik timbul antara Wati dan Tarjo, adik tirinya dari pernikahan kedua Pak Wiryo, terkait masalah warisan. Gossip di antara tetangga menambah kompleksitas, dengan desas-desus bahwa Pak Wiryo terikat oleh kekuatan gaib yang membuatnya sulit untuk meninggal. Teror dari entitas jahat mulai menghantui keluarga ini, sementara gejala aneh yang muncul dari Pak Wiryo yang koma semakin memperkeruh situasi.
Baca juga : Film Horor Sakaratul Maut Rilis Trailer Resmi
Tidak hanya menawarkan elemen horor yang menegangkan, "Sakaratul Maut" juga menggali konflik internal yang dalam dalam sebuah keluarga, khususnya seputar perang warisan yang memunculkan dinamika rumit di antara anggota keluarga. Ini tidak hanya menjadi perjuangan melawan entitas gaib, tetapi juga perjuangan untuk mempertahankan persatuan dalam menghadapi teror yang mengancam.
Fakta unik di balik film "Sakaratul Maut" adalah bahwa film ini terinspirasi dari kejadian nyata dalam keluarga Sidharta Tata, sang sutradara. Beliau menceritakan bahwa kejadian ini menimpa buyutnya pada masa kolonial Belanda, di mana buyutnya memiliki simpanan khodam atau ilmu untuk melindungi diri, yang membuatnya sulit untuk meninggal dunia. Pengalaman ini menjadi inspirasi utama dalam pembuatan film horor fiksi ini, yang mengangkat tema supernatural dari kehidupan nyata yang dirasakan oleh sutradaranya.
Fakta menarik lainnya adalah desain hantu dalam film ini sebenarnya berasal dari sketsa yang dibuat langsung oleh sutradaranya sendiri. Sidharta Tata menjelaskan hal ini dalam wawancara dengan Media Indonesia pada Kamis (11/7). Sketsa yang dibuatnya kemudian dikonsultasikan dengan para ahli untuk diubah menjadi desain yang lebih kompleks dan menyeramkan dalam film. (Z-6)
Film Assalamualaikum Baitullah tidak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman karakter yang luar biasa dari para pemerannya
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved