Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SUTRADARA Hadrah Daeng Ratu menyutradarai film drama romansa religi terbaru berjudul Pantaskah Aku Berhijab yang dibintangi Bryan Domani dan Nadya Arina. Karya yang diproduseri oleh Deni Saputra dan digarap oleh Narasi Semesta ini menjadikan film tersebut sebagai produksi perdana mereka.
Skenario film ditulis oleh Cassandra Massardi. "Film Pantaskah Aku Berhijab ialah film genre drama romansa yang memiliki nuansa religi yang ringan," kata sutradara Hadrah Daeng Ratu dalam keterangan resminya, Rabu (26/6).
"Melalui karakter Sofi dan Aqsa, kami ingin mengajak penonton untuk menyelami lika-liku hidup dan proses memaafkan masa lalu serta bagaimana kita bisa berdamai dengan takdir," ujarnya.
Baca juga : Review Film Challengers: Seks, Cinta Segitiga, dan Drama Tie Break Luca Guadagnino
Selain Bryan Domani dan Nadya Arina, film Pantaskah Aku Berhijab juga dibintangi oleh Nadzira Shafa, Dhini Aminarti, Indra Birowo, Tike Priyatna, Cakrawala Airawan, Hifdzi Khoir, Azkya Mahira, dan Najla. Film ini juga menjadi pengalaman perdana Nadzira Shafa, penulis novel populer 172 Days, berperan dalam film.
Pantaskah Aku Berhijab berkisah tentang gadis muda Bernama Sofi (Nadya Arina) yang penuh luka dalam menjalani cinta dan kehidupan. Namun ia memiliki sahabat laki-laki, Aqsa (Bryan Domani), yang selalu menemaninya dalam keadaan suka maupun duka juga mendampingi Sofi untuk menemukan kembali hidupnya dan berdamai dengan takdir.
Bryan Domani, yang beberapa kali bekerja sama dengan Hadrah Daeng Ratu, mengaku antusias dengan film terbaru kolaborasi keduanya. Menurut Bryan, film ini memberi pengalaman baru dengan karakter Aqsa yang diperankannya.
"Dari karakter Aqsa, saya belajar banyak tentang bagaimana menjadi support system yang sesungguhnya. Bekerja sama kembali dengan Ibu Hadrah tentu senang sekali. Sutradara yang memberikan ruang bagi aktor untuk mengeksplorasi karakter dan memberikan arahan yang jelas dan membangun suasana syuting menjadi lebih nyaman," kata Bryan. Film Pantaskah Aku Berhijab rencananya tayang di bioskop Indonesia pada tahun ini. (Ant/Z-2)
FILM Sorry, Baby tayang di bioskop tanah air mulai 16 Juli 2025, ini adalah film drama dark comedy independen Amerika karya debut Eva Victor, yang menyutradarai sekaligus menjadi aktornya.
Lagu Segalanya sekaligus akan menjadi soundtrack dari film La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka yang juga dibintanginya.
Di dalam film ini diceritakan bagaimana sulitnya petani memperoleh modal untuk mengolah lahan mereka, antara lain karena mahalnya harga pupuk dan pestisida kimia.
FILM Believe: Takdir, Mimpi, dan Keberanian merilis poster dan trailer keduanya yang menampilkan sisi lain dari dampak perang. Tentang penantian yang tak pasti dari keluarga prajurit.
CINEMORA Filmworks bersama JT Clinic resmi mengumumkan projek film layar lebar terbaru mereka dengan judul The Shift. Film ini dijadwalkan produksi pada Oktober 2025.
Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 #InspiringIndonesia bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sebuah gerakan kolektif yang memadukan seni, solidaritas, dan perubahan sosial.
Drama musikal ini sukses digelar pada Januari lalu. Saat dilakukan penayangan di Taman Ismail Marzuki setidaknya ada 1.800 penonton yang terbagi dalam dua sesi.
Pelajari struktur drama efektif! Bangun cerita memikat, kuasai elemen kunci, dan raih hati penonton.
Perayaan Mati Rasa adalah film drama Indonesia yang tayang perdana pada 29 Januari 2025. Film ini merupakan debut Iqbaal Ramadhan sebagai produser, dengan Umay Shahab sebagai sutradara
Ju Ji Hoon adalah salah satu aktor Korea Selatan yang berhasil mencuri perhatian penonton dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa.
Kepindahan Arini dan keluarga ke kota kecil untuk memulai hidup baru, justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di gudang rahasia
Jamiluddin mengatakan ekspresi Hasto untuk menutupi suasana kebatinan yang sesungguhnya. Hasto dinilai menutupi kegelisahannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved