Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MUSIK sangat berpengaruh untuk kehidupan manusia, terutama dalam tumbuh kembang anak. Sudah banyak penelitian yang telah menemukan terkait pengaruh musik terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak.
Dalam acara Grand Launching Konservatori Musik Konsertis, di Restoran Telaga Seafood, Tangerang Selatan, pada (27/4), gitaris legendaris asal Perancis Jean Pierre Jumez berkata bahwa anak-anak harus mulai belajar musik dalam usia yang dini.
Alasannya, jelas Jean, adalah struktur manusia terbentuk ketika seseorang masih sangat muda. Pun demikian, dia menuturkan jangan memulai dengan alat musik yang rumit untuk anak-anak.
Baca juga : IDAI: Rutin Pijat Dapat Tingkatkan Kemampuan Sensoris Anak
“Jangan mulai dengan gitar, mulailah dengan pano, karena piano alat musik yang mudah, sementara gitar sulit untuk dimainkan,” tutur Jean.
“Jadi ketika seorang anak bisa memainkan musik, dia akan sangat senang, jadi mulailah mengajari musik di usia dini, 4 tahun,” tuturnya.
Di sisi lain, Pendiri Konservatori Musik Iqbah Thahir menyoroti studi yang mengatakan bahwa musik berpengaruh pada perkembangan fisik anak. Tak hanya studi di Indonesia, di Jepang pun ada penemuan serupa tentang pengaruh musik terhadap pertumbuhan bayi.
Baca juga : Inilah Tips Jaga Buah Hati agar Sehat Saat Perubahan Iklim
“Ada satu orang doktor, dari Universitas Indonesia (UI) waktu itu dia disertasi doktoralnya itu bunyinya, bahwa ternyata anak-anak bayi yang diperdengarkan musik-musik klasik sejak dini, pertumbuhan gigi gerahamnya lebih baik,” ujar iqbal
“Kemudian di Jepang, itu ada komposer yang merekam suara ibu yang lagi hamil, terus dibikin komposisi, ketika anak-anak bayi itu lahir, nangis diperdengarkan musik itu berhenti dia nangisnya. Karena mereka terbiasa dengan suara yang ada di dalam perut, ketika masih di dalam perut. Begitu hebatnya musik,” lanjutnya.
Tak lupa, Iqbal pun mengungkapkan fakta bahwa musik adalah metode terapi yang ramah untuk anak berkebutuhan khusus.
Baca juga : Bermain Sambil Belajar, Jenis Permainan Sederhana Ini Banyak Manfaatnya untuk Anak Usia Dini
“Dan musik itu banyak sekali dipakai untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus yang ADHD itu banyak metodenya pakai musik. Dan memang terapinya pakai musik anak-anak berkebutuhan khusus itu,” terangnya.
Karena pengaruh musik yang luar biasa terhadap tumbuh kembang anak, Iqbal membikin buku untuk menunjang pelajaran musik kepada anak. Buku itu ditujukan untuk anak berusia 4 hingga 8 tahun, untuk berbagai macam kebutuhan.
“Buku Piano dan Solfeggio, jadi menghafal nada, bernyanyi, dan segala macam,” tutupnya.
(Z-9)
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan kognitifnya.
OTAK anak memiliki tempat khusus untuk berimajinasi. Imajinasi merupakan salah satu aspek penting dalam masa tumbuh kembang anak.
Kondisi saluran pencernaan tidak hanya berdampak pada sistem imun, tetapi juga sangat berhubungan dengan produksi hormon-hormon kebahagiaan yang memengaruhi mood
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
Balita laki-laki di Naimibia harus kehilangan satu matanya setelah sebelumnya diduga dicium oleh kerabatnya yang ternyata menderita herpes.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Jika screen time berlebih tidak diatasi, pada jangka panjang perilaku anak memburuk, misalnya semakin hiperaktif, sulit berkonsentrasi di sekolah dan berpengaruh pada akademik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved