Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bermain Sambil Belajar, Jenis Permainan Sederhana Ini Banyak Manfaatnya untuk Anak Usia Dini

Media Indonesia
30/10/2023 10:03
Bermain Sambil Belajar, Jenis Permainan Sederhana Ini Banyak Manfaatnya untuk Anak Usia Dini
(TANOTO FOUNDATION)

PENELITIAN menunjukkan bahwa permainan adalah elemen yang sangat penting dalam perkembangan anak usia dini, yang membantu mereka belajar keterampilan yang diperlukan di tahapan usia selanjutnya. Dengan bermain, anak juga bisa mempraktikkan apa yang mereka sudah ketahui, mencoba hal-hal baru, menemukan solusi dari permasalahan, dan membentuk kepercayaan diri.    

Bermain bersama anak di rumah tentu sering kita lakukan tapi sebagai orangtua atau pengasuh dalam keluarga, kita seringkali belum menyadari nilai penting ataupun manfaat yang ada dibalik permainan-permainan itu.  

Bayi usia 0-9 bulan 

- Menunjuk bagian tubuh atau benda di sekitar

Kita bisa bertanya, "Mana telinga Ibu? Oh ini telinga Ibu" sambil menunjuk ke telinga kita. Selain mengajarkan nama-nama bagian tubuh, permainan ini membantu pembentukan kemampuan visual dan bahasa anak sejak dini, juga mempererat kelekatan (bonding) dengan anak. 

Baca juga: Cara Menyenangkan Ajarkan Anak Kebiasaan Mencuci Tangan

Program Manager SIGAP Tanoto Foundation Irwan Gunawan mengatakan, “Hal yang sama bisa kita lakukan dengan benda, tumbuhan atau binatang yang ada disekitar kita. Ini jadi kesempatan kita mengenalkan kosakata baru, selain itu, anak pun belajar mengasosiasikan bunyi dengan bentuk”.

- Memperdengarkan bunyi dan menunjukkan warna 

Di tahapan usia ini, anak menyukai warna-warna kontras dan tekstur yang berbeda. Biarkan anak mencoba menekan tombol yang berbunyi, atau memegang kertas berwarna. Kita juga bisa memperdengarkan suara gelas beradu dengan sendok, atau mengajak anak memegang buku cerita saat dibacakan. Permainan ini dapat menstimulasi atau melatih kemampuan motorik dan bahasa anak. 

Anak usia 1-2 tahun

- Permainan dengan kardus 

Bermain mobil-mobilan dengan masuk ke dalam kardus yang di dorong mungkin pernah anda lakukan di masa kecil. Selain memperkuat bonding, permainan ini bisa mengasah kemampuan berpikir kreatif. “Pastikan kardus dialasi dengan selimut agar lebih aman untuk anak, dan tirukan suara mobil saat mendorong untuk pengalaman yang lebih menyenangkan dan merangsang imajinasi mereka,” tambah Irwan.

Baca juga: Penting! Mari Ajarkan Anak Kebiasaan Buang Sampah pada Tempatnya

- Lempar tangkap bola 

Cari bola dari bahan yang lembut untuk bermain lempar tangkap bersama anak. Selain membantu memupuk rasa percaya diri, permainan ini juga mengajarkan anak bahwa orangtua atau pengasuh memberikan respon atau perhatian pada apa yang mereka lakukan. 

- Menyusun balok

Permainan menyusun balok dapat menjadi sarana anak belajar tentang kata-kata berhubungan dengan arah, seperti atas, bawah, naik, turun, dalam, luar, dan lain sebagainya. Selain itu, permainan ini juga mendorong anak untuk belajar berhitung sederhana, melakukan analisa, belajar memecahkan masalah, dan berpikir kreatif. 

Anak usia 3-4 tahun

- Petak umpet

Selain mengasah ketelitian dan kepekaan anak, permainan ini juga mengasah kemampuan analisa karena anak perlu mengenali dan memilih area yang dianggap tepat untuk bersembunyi, memikirkan cara menuju tempat itu, dan memutuskan cara terbaik untuk menyembunyikan diri.

Baca juga: Cinta Dunia Anak Jadi Motivasi Wantini untuk Terus Mengabdi di Rumah Anak SIGAP Nusa Indah

- Tebak suara binatang 

Tirukan suara binatang dan minta anak menebak binatang apa yang dimaksud. Lakukan secara bergantian dengan anak, dan bebaskan dia memilih suara binatang mana yang diinginkan. Permainan ini menjadi cara yang menyenangkan untuk mengajarkan anak tentang jenis-jenis binatang, dan memperluas pemahamannya tentang hal-hal yang ada di dunia.

“Saat dilakukan bersama teman, kegiatan bermain juga melatih kemampuan berinteraksi, pengendalian diri, dan menstimulasi kematangan kemampuan sosial emosional pada anak usia dini. Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan ketika bermain juga membuat anak lebih aktif, ceria serta memiliki tubuh yang lebih sehat”, lanjut Irwan. 

Bagi anak usia dini, kegiatan bermain bukan membuang waktu, bermain adalah waktu belajar mereka. Pendampingan orangtua akan membuat kegiatan bermain lebih aman, juga semakin mempererat hubungan anak dan orangtua. Temukan lebih banyak informasi seputar kegiatan bermain bagi anak usia dini di laman sigap.tanotofoundation.org. (RO/S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie
Berita Lainnya