Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu kekhawatiran sebagai orang tua adalah melihat anak jatuh sakit. Tentu menjadi keinginan setiap orang tua agar anak selalu sehat dan terhindar dari wabah penyakit, sehingga berbagai cara pun dilakukan seperti menyediakan makan makanan bergizi dan memberikan vitamin.
Namun, tahukah Anda cara mudah, murah, dan efektif untuk mencegah penyebaran kuman serta menjaga kesehatan anak-anak dan keluarga dari penyakit? Ajari si kecil cara mencuci tangan dengan benar. Mari simak cara bagaimana mengajarkan kebiasaan mencuci tangan kepada anak sejak dini.
Ada lima langkah mudah mencuci tangan yang dapat diajarkan kepada anak:
1. Basahi seluruh tangan dengan air
2. Gunakan sabun
3. Gosok tangan meliputi telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan bawah kuku
4. Bilas tangan hingga bersih
5. Keringkan tangan menggunakan kain/tisu
Baca juga: Program Unggulan Kabupaten Brebes Raih ECCNE Awards 2023
Parenting Specialist Tanoto Foundation Maria Theresia Asa mengatakan, sama pentingnya dengan mengajarkan anak mencuci tangan, selanjutnya orang tua perlu menjelaskan kepada anak waktu-waktu yang penting untuk mencuci tangan.
“Ajarkan anak pentingnya mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, sebelum makan, setelah menyentuh hewan peliharaan, ketika batuk atau bersin, atau juga setelah menyentuh barang-barang di luar ruangan,” ujar Esa.
Orang tua perlu mengingat bahwa kebiasaan ini tentu tidak akan mudah. Namun, peran orang tua dan pengasuh sangat penting untuk mengajarkan anak mencuci tangan sejak dini. Walaupun terlihat sepele, mencuci tangan dapat melindungi anak dari berbagai kuman dan bakteri. Aksi mencuci tangan juga dapat menjadi kebiasaan baik yang melekat hingga mereka dewasa.
Baca juga: Sesuai Deklarasi ASEAN, Pengembangan Anak Usia Dini Harus Holistik Integratif
“Kita bisa saja mencegah penyakit pada anak dengan sering membersihkan rumah. Tapi anak usia dini khususnya balita gemar menyentuh dan memegang barang apapun. Kita tidak bisa melarang anak untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, tapi kita bisa mencegah penyebaran kuman yang tanpa sengaja bisa saja tersentuh oleh anak. Caranya adalah dengan mencuci tangan secara teratur,” jelas Esa.
Lebih lanjut, Esa menjelaskan bahwa orang tua bisa menemukan cara yang menyenangkan untuk mengajarkan anak, seperti membuat lagu mencuci tangan sendiri atau berkreasi dengan mengubahnya menjadi permainan.
“Ajak anak untuk terlibat dalam membuat lagu mencuci tangan yang mudah diingat. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi orang tua anak untuk melakukan aktivitas pelekatan atau bonding. Anak juga akan merasa senang karena dilibatkan,” tutur Esa.
Baca juga: Wapres RI Beri Tanoto Foundation Penghargaan Program Percepatan Penurunan Stunting
Esa juga mengatakan bahwa permainan mencuci tangan dapat menjadi sarana edukasi untuk mengajarkan anak mengenai penyebaran kuman dan bakteri, sehingga mereka paham mengenai pentingnya mencuci tangan.
“Seperti permainan menyentuh glitter. Taburkan glitter pada kedua telapak tangan anak, jelaskan pada mereka glitter ini adalah kuman atau bakteri. Kemudian, minta anak untuk menempelkan tangan di atas, dan perhatikan betapa mudahnya glitter berpindah tempat dan tersebar ke berbagai tempat. Maka, saatnya mencuci tangan sehingga kuman dan bakteri hilang dan kita terbebas dari penyakit.”.
Menciptakan kebiasaan mencuci tangan butuh waktu. Orang tua jangan sungkan untuk mengingatkan secara halus dan lembut pada anak bagaimana bagaimana dan kapan harus cuci tangan. Seiring waktu, hal ini tentu akan menjadi kebiasaan dan anak akan melakukannya tanpa perlu diingatkan.
“Yang terpenting, berilah contoh. Anak akan belajar dengan meniru perilaku orang tua dan keluarga di dalam hidupnya. Ketika orang tua menjadikan cuci tangan sebagai bagian dari rutinitas, maka Anda memberikan contoh yang akan diikuti oleh anak-anak Anda,” pungkas Esa. (RO/S-3)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah masih menghadapi tantangan serius. Data Riskesdas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PHBS nasional belum mencapai 50%
Sebanyak 350 siswa-siswi dari SDN Kalihurip 1 menerima pengetahuan langsung tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan
Mencret-mencret saat mudik nanti bukannya sampai kampung halaman, malah mesti ke rumah sakit karena diare.
MASYARAKAT diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Human Metapneumovirus (HMPV) dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengingatkan kepada seluruh sekolah untuk dapat memastikan para murid mencuci tangan sebelum mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).
Perilaku hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara teratur adalah kunci utama pencegahan Flu Singapura.
Puluhan ribu karyawan yang tersebar di berbagai provinsi yang mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) oleh perusahaan.
Kebiasaan Kecil Ini Dapat Menyebabkan Stroke dan Serangan Jantung
Pikun, yang sering dianggap sebagai masalah usia lanjut, kini juga mulai dialami oleh generasi muda. Untuk menjaga otak tetap sehat dan mencegah pikun, yuks ikuti 5 kebiasaan ini.
Kesehatan tulang adalah aspek penting yang sering diabaikan hingga kita menua. Tulang yang kuat dan sehat mendukung aktivitas sehari-hari dan mencegah osteoporosis.
Menanamkan kebiasaan bersih pada anak sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan membentuk pola hidup sehat.
Sebanyak 80% kaum muda cenderung menghabiskan uang secara berlebihan untuk mengikuti gaya hidup teman-teman mereka karena tekanan sosial dan keinginan untuk memenuhi ekspektasi sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved