Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

6 Kebiasaan yang Disarankan Guru untuk Sukses di Awal Tahun Ajaran

Muhammad Ghifari A
24/8/2025 07:46
6 Kebiasaan yang Disarankan Guru untuk Sukses di Awal Tahun Ajaran
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.(freepik)

SAAT memasuki tahun ajaran baru, orangtua dan siswa seringkali fokus pada hal-hal seperti perlengkapan sekolah baru dan seragam. Namun, bagi para guru, orientasi awal tahun ajaran lebih dari sekadar itu.

Beberapa guru mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka harapkan dari siswa dan orangtua untuk menciptakan suasana yang kondusif di awal tahun ajaran. ProCare Therapy, penyedia layanan terapi dan staf sekolah, berbincang dengan para pendidik dan staf pendukung sekolah untuk mengetahui cara terbaik bagi keluarga dalam mendukung kesuksesan di kelas.

ProCare membagikan enam kebiasaan yang disarankan para pendidik agar diterapkan keluarga di bulan pertama sekolah. Kebiasaan ini diyakini dapat membantu siswa meraih hasil yang baik.

1. Jadikan Istirahat dan Pengaturan Emosi sebagai Prioritas

Menurut SarahLaine Magana, seorang profesional pendidikan di ProCare, kesiapan anak untuk sekolah bukan hanya soal perlengkapan, tetapi juga memastikan mereka datang dalam keadaan cukup istirahat, cukup makan, dan emosinya terkendali. 

Guru juga menghargai siswa yang sudah memahami ekspektasi dasar, seperti mengikuti arahan, mendengarkan, dan mengelola transisi dengan baik.

2. Biarkan Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumahnya Sendiri

Para guru seringkali bisa mengenali ketika orangtua terlalu banyak membantu dalam pekerjaan rumah anak. Mereka menyarankan agar orangtua tidak terlalu ikut campur. 

Dengan membiarkan anak mengerjakan tugasnya sendiri, guru dapat mengidentifikasi kesenjangan pembelajaran, sementara anak-anak memiliki kesempatan untuk membangun kepercayaan diri dan belajar secara mandiri.

3. Jalin Komunikasi dengan Guru Sejak Dini dan Sering

Guru mengatakan bahwa mereka jarang dihubungi orangtua kecuali ada masalah. Padahal, komunikasi awal, seperti mengirimkan email perkenalan, dapat membangun kepercayaan. Ketika ada masalah, para pendidik mendesak orang tua untuk tidak menunda menghubungi mereka. 

Berbagi wawasan tentang gaya belajar anak, kebutuhan emosional, atau perubahan di rumah, seperti pindah atau penyakit keluarga, akan sangat membantu guru dalam memberikan dukungan yang lebih baik.

4. Membaca Setiap Malam

Meskipun terdengar membosankan, para pendidik menganjurkan agar anak-anak membaca setiap hari, setidaknya 15 menit. Kebiasaan ini sangat membantu siswa dalam membangun kosakata, meningkatkan pemahaman, dan mengembangkan fokus, yang akan terlihat dampaknya saat konferensi guru tiba.

5. Beri Label pada Semua Barang

Orang tua mungkin berpikir ini tidak lagi diperlukan setelah taman kanak-kanak, tetapi para guru menekankan pentingnya memberi label pada barang-barang. Menurut Magana, label nama yang sederhana dapat menghemat waktu dan mengurangi frustrasi karena banyaknya botol minum, tas, dan kotak makan siang yang hilang atau tertukar.

6. Beri Anak Kebebasan untuk Melakukan Hal-Hal Sendiri

Guru menyarankan untuk memberikan anak sedikit kebebasan dalam rutinitas sehari-hari mereka. Anak-anak yang mampu menangani tugas-tugas sesuai usia, seperti mengikat tali sepatu atau menyiapkan bekal, tidak hanya menghemat waktu kelas tetapi juga membangun rasa percaya diri.

"Bulan pertama menentukan ritme untuk sisa tahun ajaran," kata Magana. "Guru tidak mengharapkan kesempurnaan, hanya kemauan untuk berkomunikasi, konsisten, dan tetap terlibat." (Parents/z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya