Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI tengah kesibukan sebagai Ketua PKK, guru PAUD, dan harus membagi waktu untuk keluarga, tidak membuat semangat Wantini (37) sebagai fasilitator Rumah Anak SIGAP luntur. Ibu tiga anak itu mengaku mencintai dunia anak sehingga dirinya selalu termotivasi untuk terus mengabdi di Rumah Anak SIGAP Nusa Indah, Desa Sumber Sari, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Kemarin itu saya sempat ijin. Bagaimana, saya ini bingung mengatur waktu, 'ndak sanggup sudah di Rumah Anak SIGAP. Terus gitu saya pikir lagi, berat kan saya ini juga suka dunia anak. Jadi ya alhamdulillah seiring waktu berjalan meski keteteran masih bisa lah," ungkap Wantini yang sudah mengabdi di Rumah Anak SIGAP Nusa Indah sejak 2021 lalu.
Kecintaan terhadap dunia anak memang membuat Wantini betah menjadi fasilitator Rumah Anak SIGAP. Sudah 3 tahun lamanya dia mengabdi, dan semangat itu terus dipupuk. Apalagi dengan adanya antusiasme yang begitu besar dari ibu-ibu untuk mendapatkan layanan di Rumah Anak SIGAP menambah kuat tekadnya.
Baca juga: Tanoto Foundation Buka Pendaftaran Program Beasiswa Teladan
Lantas, Wantini yang sebelumnya juga menjadi kader Posyandu kemudian memberikan komitmen yang lebih besar untuk dapat fokus memberikan layanan di Rumah Anak SIGAP.
Wantini mengisahkan bahwa awal bergabung dengan Rumah Anak SIGAP lantaran diajak oleh salah satu koordinator. Saat itu, dirinya memang belum mengetahui banyak hal terkait program unggulan yang diinisiasi Tanoto Foundation ini.
Setelah beberapa kali mengikuti pelatihan, baik secara luring maupun daring di masa pandemi covid-19, dia merasa ada banyak manfaat dari program tersebut. Wantini mendapat pengalaman, juga pengetahuan baru terkait pola asuh anak, seperti memberi stimulasi sesuai tahapan usia mereka.
Baca juga: Tresnawati, Perempuan Tangguh yang Mengabdikan Diri untuk Anak-Anak
"Di Rumah Anak SIGAP ini materi-materi yang diberikan dikemas dan dirangkum dengan sangat baik. Karena di sini rata-rata ibu-ibu, jadi Tanoto Foundation memberikan materi dengan cara yang bisa diterima dengan baik oleh para ibu," tuturnya.
Selain itu, manfaat juga ternyata dirasakan ibu-ibu yang mengikuti layanan di Rumah Anak SIGAP. Menurut Wantini, tidak semua orang tua memiliki pemahaman yang memadai dalam mengasuh anak, khususnya anak usia dini.
Untuk itu, kehadiran Rumah Anak SIGAP dan juga Wantini sebagai fasilitator telah memberi dampak positif bagi warga desa Sumber Sari, khususnya para ibu dan anak. Dan dia pun bangga menjadi bagian dari Rumah Anak SIGAP.
Baca juga: Pemkab Banyumas dan Tanoto Foundation Resmikan Pusat Pengasuhan Anak untuk Cegah Stunting
"Semua peserta umumnya merasa merasa senang dengan berbagai kegiatan yang dilakukan. Apalagi ada momen hari besar seperti hari Ibu yang tadinya kami tidak pernah rayakan, kali ini bisa kami peringati bersama orangtua dan anak-anak di Rumah Anak SIGAP," tambahnya.
Wantini berharap program Rumah Anak SIGAP Tanoto Foundation akan terus berjalan dan semakin banyak keluarga dengan anak usia dini yang bergabung. Dengan demikian, pengetahuan terkait pola asuh anak bisa disebarluaskan, dan turut mendukung upaya pemerintah dalam menekankan prevalensi stunting hingga 14% di tahun 2024.
Koordinator program Rumah Anak SIGAP Kutai Kartanegara Hermawanti menyebut Wantini sebagai sosok perempuan tangguh. Banyak praktik baik yang sudah dibagikan kepada orang tua selama ia mengabdi.
Baca juga: Bangun Pola Asuh SIGAP untuk Generasi Anak Berprestasi
Wantini juga berhasil mengajak ibu-ibu di desa tersebut untuk ikut mendapatkan pelayanan di Rumah Anak SIGAP. Sebab, sebagai Ketua PKK dan juga guru PAUD, Wantini memiliki pendekatan yang baik terhadap warga.
"Nah saya melihat kontribusi beliau dalam menggerakkan masyarakat untuk bisa aktif ke Rumah Anak SIGAP sungguh memberikan hasil positif. Karena para peserta layanan, baik orang tua maupun anak-anak disini menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi," ujar Hermawanti.
Hermawanti juga menilai banyak perkembangan yang terjadi di Rumah Anak SIGAP Nusa Indah sejak bergabungnya Wantini sebagai fasilitator. Pendekatan Wantini terhadap orang tua melalui pelayanan di Rumah Anak SIGAP sangat menginspirasi banyak pihak.
Dia berharap keterampilan Wantini sebagai fasilitator terus dikembangkan dan didukung Tanoto Foundation. Sehingga ke depan, Wantini bisa lebih menggugah lagi warga Desa Sumber Sari untuk memaksimalkan layanan yang tersedia di Rumah Anak SIGAP.
"Anak-anak itu kalau misalnya mendengar bahwa kita mau belajar nih sama Bu Wantini, mereka sangat antusias, suka menyanyi bersama, yang sebenarnya juga bentuk stimulasi bagi anak usia dini," terang Hermawanti, menggambarkan kedekatan Wantini dengan anak-anak di Rumah Anak SIGAP.
Sosok Wantini memang diakuinya sangat menginspirasi warga sekitar. Di tengah kesibukannya, Wantini tidak pernah jenuh untuk memberi pelayanan yang baik dan penuh kegembiraan.
Sementara itu, Bhawika (27) yang merupakan salah salah satu orang tua anak yang menerima pelayanan Rumah Anak SIGAP mengakui Wantini sebagai pribadi yang sangat sabar. Ibu dua anak itu melihat bimbingan yang diberikan Wantini kepada kedua anaknya sangat baik.
"Selama ini sih yang menonjol mungkin sabarnya beliau ya. Karena anak saya yang pertama itu sempat kalau diajar itu gak mau ikut. Nah waktu sama Bu Wantini, pelan-pelan akhirnya dia mau," ucap Bhawika mengenang pendampingan Wantini terhadap anak pertamanya yang berusia 3 tahun.
Untuk anak keduanya yang baru berusia 1,5 tahun, Bhawika menyebut banyak dampak positif yang ditunjukkan dari keikutsertaannya mendapat layanan Rumah Anak SIGAP. Sejak anaknya masih berusia kurang dari 1 tahun, anaknya sudah diberi stimulasi sehingga perkembangannya bisa berjalan baik.
Menurutnya, sebelum mengikuti Rumah Anak SIGAP, pengetahuan terkait parenting sangatlah minim. Ia bersyukur bisa mendapat layanan Rumah Anak SIGAP, selain juga pengalaman dan ilmu yang dibagikan oleh para fasilitator.
"Kalau untuk anak saya, saya merasakan dampaknya luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada fasilitator, koordinator Rumah Anak SIGAP, dan Tanoto Foundation karena dengan kegiatan ini saya jadi tahu," kata dia.
Dia pun berharap agar Wantini tetap menjadi fasilitator Rumah Anak SIGAP. Sebab, lanjutnya kesabaran Wantini menghadapi anak-anak sangat luar biasa. (RO/S-3)
Memperingati Hari Internasional Berbicara Seperti Bajak Laut, berikau 11 tokoh bajak laut fiksi yang mendunia.
Dokter Aulia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya perempuan juga menjadi dokter. Almarhumah juga dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah dengan masyarakat lingkungan.
"Kebesaran" Romo Mangun terlihat pada manifestasi kebesaran hati yang dimilikinya kepada orang kecil dan terpinggir yang dititipkan Allah pada Romo Mangun
Rahman Hadi memiliki karier panjang sebagai birokrat. Mengawali karir di TNI AD dengan latar belakang ilmu pemerintahan saat rezim Orde Baru hingga menjadi Sekjen DPD RI.
Terpapar polusi dan menyaksikan keadaan pantai yang semakin kotor, menguatkan tekadnya untuk turut serta dalam menangani perubahan iklim.
Platform pendidikan Dibimbing.id, menempatkan kepercayaan penuh pada Zaky Muhammad Syah, Co-Founder & CEO yang dikenal dengan kepemimpinan organisasional yang kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved