Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENJADI orang tua bukanlah pekerjaan yang mudah. Ayah dan bunda memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik, mengasuh dan membimbing anak, termasuk memperhatikan kesehatan dan tumbuh kembangnya seiring bertambahnya usia.
Berdasarkan penjelasan dari Early Childhood Education and Development (ECED) Parenting Specialist Tanoto Foundation, Maria Theresia, Asa, pengasuhan adalah proses mendidik dan membentuk karakter anak serta tingkah laku yang berguna bagi masyarakat luas.
“Konsep pengasuhan yang perlu dilakukan oleh orang tua agar anak bertumbuh dan berkembang secara optimal ada tiga, yaitu (1) pengasuhan yang berfokus untuk mendukung pencapaian tumbuh kembang anak di setiap kelompok usia, (2) pengasuhan penuh kasih sayang, dan (3) pengasuhan yang tanggap dalam memenuhi kebutuhan menyeluruh anak,” ungkapnya.
Baca juga: TSG 2023, Tanoto Foundation Siapkan Mahasiswa Jadi Pusat Kemajuan Bangsa
Menurut Maria, kebutuhan anak yang menyeluruh termasuk dalam aspek gizi, kesehatan, pendidikan, stimulasi, kesejahteraan, dan perlindungan.
Untuk menyebarkan edukasi dan panduan yang lebih baik bagi orang tua dalam mengasuh anak-anak, Rumah Anak SIGAP Pandeglang menyelenggarakan Pekan Hari Anak Nasional dengan tema "Bangun Pola Asuh SIGAP Untuk Generasi Anak Berprestasi."
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Rumah Anak SIGAP Pandeglang dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia (PGPAUD UPI).
Dengan beragam latar belakang keilmuan dan pengalaman, para narasumber ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta acara.
Baca juga: Pentingnya Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara pada Anak Usia Dini
Prof. Dr. Mubiar Agustin, M.Pd., salah satu dosen PGPAUD UPI, merupakan narasumber pada kegiatan yang diadakan di Rumah Anak SIGAP Desa Saketi.
Cara Terapkan Disiplin Positif pada Anak
Di hadapan puluhan orang tua penerima manfaat, Dr. Mubiar Agustin menjelaskan mengenai cara menerapkan disiplin positif pada anak sehingga terbentuk rasa kemandirian dan tanggung jawab sejak dini.
“Kegiatan edukatif semacam ini sangat bagus bagi para orang tua. Antusiasme mereka juga sangat luar bisa. Saya dan para peserta terlibat dalam diskusi yang produktif mengenai pengasuhan. Semoga ilmu yang disampaikan dapat memberi manfaat,” ujarnya.
Sementara itu di Rumah Anak SIGAP Desa Kadudampit, Dr.Phil. Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus, dosen PGPAUD UPI, memberikan tips dan trik membangun komunikasi dengan anak melalui lagu dan cerita.
Dr. Leli dan para orang tua bernyanyi bersama menggunakan alat musik sederhana yang terbuat dari barang bekas atau limbah bersih. Contohnya, botol bekas yang diisi dengan biji-bijian sehingga menciptakan suara yang menarik dan unik bagi anak.
“Musik memiliki keajaiban tersendiri, mampu meningkatkan kemampuan pendengaran dan kepekaan anak, serta memungkinkan mereka mengekspresikan diri dengan lebih bebas. Keterampilan ini akan berdampak positif dalam kehidupan sosial mereka. Melalui musik dan lagu, para ibu diajak untuk menerapkan pengasuhan yang bahagia dan mendukung perkembangan anak-anak mereka,” ujar Dr. Leli.
Bagi Wawasan Hubungan Ibu dan Anak
Narasumber lainnya, Anisya Cahya yang merupakan konselor laktasi – MPASI, membagikan wawasannya tentang memelihara hubungan ibu dan anak, terutama melalui teknik gendongan yang menumbuhkan ikatan yang lebih kuat.
Baca juga: Harganas Ke-30, Tanoto Foundation Raih Penghargaan BKKBN
Usai sesi paparan di Rumah Anak SIGAP Desa Palurahan. Anisya mengungkapkan,"Bertemu banyak ibu dan anak membuat kita banyak mengobrol terkait pengasuhan, khususnya dari cara menggendong yang dapat mengoptimalkan pengasuhan di rumah sehingga membuat ibu dan anak menjadi lebih dekat lagi.”
Dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 kali ini, beragam kegiatan juga diadakan seperti menggambar dan melukis untuk mendorong kreativitas dan pengembangan sensori anak-anak, serta menciptakan momen bermain yang menyenangkan bagi mereka.
Untuk memeriahkan momen ini, para peserta juga mengikuti kompetisi foto mengunggah momen indah bersama anak di laman Komunitas SIGAP di sigap.tanotofoundation.org. (RO/S-4)
Seiring mobilitas yang semakin tinggi dan hadirnya beragam profesi, figur ayah di rumah terasa kurang dan membuat ikatan emosional antar ayah dan anak berkurang
Prophetic parenting bisa dipahami sebagai model pengasuhan anak versi Rasulullah SAW. Metode ini merupakan model pendidikan anak yang sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW
Perilaku kasar anak seperti memukul, mencubit, menendang, melempar, menggigit terjadi karena si kecil belum bisa mengomunikasikan kemauan dan emosinya dengan tepat
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
Pola asuh gentle parenting membantu anak mengontrol emosi sendiri dengan baik, serta membantu menumbuhkan empati anak pada sesama.
Pola asuh positif pada bayi usia tersebut mampu menurunkan hingga 52% kemungkinan anak berperilaku agresif dan untuk melakukan tindakan penganiayaan pada kemudian hari.
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Darah dalam ASI adalah masalah umum yang biasanya tidak memerlukan perawatan darurat. Ini penyebab dan cara mengatasinya.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan pelayanan yang berkesinambungan, saling terkait dan kesehatan anak sangat ditentukan sejak berada dalam kandungan.
Sebuah survei dari aplikasi Peanut yang melibatkan lebih dari 5.000 ibu mengungkapkan bahwa 84% ibu merasa gembira dengan peran mereka sebagai orang tua.
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Pemberian kental manis untuk balita didorong oleh masih tingginya persepsi salah dari orang tua yang menganggap kental manis kandungannya sama dengan susu sapi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved