Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MAESTRO Jazz Indonesia Indra Lesmana menggarap album musik Jazz terbarunya di Sydney, Australia bersama rekan-rekan musiknya, bersamaan dengan momen Hari Jazz Internasional.
"Saya sangat bahagia dan bersyukur dapat kembali bermusik dengan rekan-rekan musik saya di Sydney. Hal ini merupakan momen sejarah yang tidak ternilai," kata Indra dalam siaran pers, Selasa (16/4).
Proyek musik terbaru Indra Lesmana tersebut didukung sepenuhnya oleh Paulus Family Pty Ltd, yang dimiliki diaspora Indonesia di Australia, Ivan Paulus dan istrinya, Shirley Lim.
Baca juga : Egha Myatkhan Rilis Album Zero Two One
Ivan, selain merupakan pebisnis dan pelaku ekonomi yang sukses di Australia serta penasihat di Dewan Bisnis Indonesia (Indonesia Business Council/IBC) Australia, dan juga merupakan salah satu produser eksekutif pada proyek Indra Lesmana bertajuk Sydney Reunion.
Sydney Reunion adalah proyek Indra untuk menyatukan kembali musisi rekanannya di Sydney, Australia yang pernah terlibat dalam proyek rekaman Indra dan pernah bermusik bersama pada 1982.
Mereka adalah Steve Hunter (bas), yang pernah terlibat di album No Standing, Dale Barlow (saksofon), yang pernah terlibat di proyek Children of Fantasy. dan Andrew Gander (drum).
Baca juga : Robin And The Poetry Luncurkan EP Perdana
Bersama-sama dengan Indra dan Ivan, ketiga musisi itu akan kembali membuat produksi rekaman terbaru mereka secara langsung di Sydney, Australia pada Mei mendatang, dan akan dirilis dalam format platform siaran digital, piringan padat, maupun diska lepas.
"Besar harapan saya proyek itu dapat menjadi karya dokumentasi yang baik serta memberikan inspirasi bagi generasi musik di Indonesia dan Australia," kata Indra.
Selain itu, Indra pun mendukung proyek rekaman rilis tunggal Ivan Paulus (saksofon), dengan Indra terlibat dalam menyiapkan dua buah aransemen.
Baca juga : Babymonster Pecahkan Rekor Penjualan Album
"Saya selalu tertarik dengan bakat-bakat istimewa dan mendukung semangat bermusik setiap insan di manapun. Dengan semangat Hari Jazz Internasional, saya berharap kehidupan musik jazz semakin tumbuh baik. Saya pun berharap karya produksi saya bersama Ivan dapat diterima dan diapresiasi secara positif dan menjadi semangat untuk generasi musik terus berkarya," papar Indra.
Sementara Ivan berharap kehadiran Indra di Sydney, bersamaan momen Hari Jazz Internasional, dapat menciptakan karya kolaborasi bersama Kevin Hunt dari Sekolah Tinggi Musik Sydney.
Hunt merupakan Direktur Pertunjukan Jazz dan Musik Improvisasi pada Program Studi Sarjana Musik di Sekolah Tinggi Musik Sydney (Sydney Conservatorium of Music).
Baca juga : Khruangbin Rilis Album A La Sala
"Kami berharap proyek seni dan kolaborasi ini bisa menghasilkan hal yang positif, bukan hanya dalam berkarya dan menorehkan sejarah baru namun juga untuk membuka peluang yang lebih besar bagi peningkatan hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia," kata Ivan.
Indra Lesmana adalah musisi, komposer, produser dari Indonesia. Dikenal sebagai maestro jazz dari Indonesia yang memiliki reputasi istimewa dalam bermusik lewat kreativitas, produktivitas dan inspirasi yang dia berikan kepada lintas generasi musik Indonesia.
Lahir di Jakarta, 28 Maret 1966, Indra adalah putra bungsu dari tokoh jazz legendaris Indonesia Jack Lesmana dan Nien Lesmana. Sedangkan kakaknya, Mira Lesmana adalah produser film yang sukses.
Karier bermusik Indra dimulai saat usia delapan tahun dengan meneruskan ketertarikan dan kemampuan improvisasinya pada alat musik piano dan kibor.
Kehidupan Indra Lesmana di Sydney, Australia dimulai sejak ia menerima beasiswa musik pada 1979 untuk bersekolah di New South Wales Conservatorium of Music (sekarang Sydney Conservatorium of Music) pada 1982.
Di sana, Indra membentuk grup musik Nebula bersama teman-temannya di Sydney yaitu Steve Hunter, Kent James, Andy Evans, Vince Genova, Carlinhos Goncalvez, dan membuat album rekaman berjudul No Standing.
Pada kurun waktu yang sama, Indra dan ayahnya Jack Lesmana juga membuat proyek musik Children of Fantasy dengan salah satu musisi pendukungnya adalah Dale Barlow.
Saat berusia 18 tahun, Indra dikontrak perusahaan rekaman Amerika MCA Records, yang tertarik untuk memproduksi dan mengedarkan dua album solo atas namanya berjudul For Earth And Heaven dan No Standing.
Indra pernah ditunjuk menjadi juri Indonesian Idol sejak 2003 hingga 2007. Ia pun telah menerima berbagai penghargaan dan beberapa kali tampil mewakili Indonesia di ajang internasional.
Indra telah merilis 98 produksi rekaman album termasuk 63 proyek solo/duo/grup dan ribuan komposisi musiknya dalam berbagai genre musik, dan masih terus konsisten dan aktif bermusik serta membangun komunitas musik hingga kini. (Ant/Z-1)
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Serba Salah dari Giant Jay menyuarakan realita sehari-hari: ketika tubuhmu, pilihanmu, bahkan dompetmu bisa jadi bahan penghakiman.
Tahun lalu, INO tampil di Amare Theater di Den Haag, Belanda.
Penyanyi Isyana Sarasvati justru tampil berbeda. Manggung di hari kedua pagelaran Java Jazz Festival 2025 pada Sabtu (31/5), tepatnya di BNI Hall, Jiexpo Kemayoran, Jakarta.
Panggung solo perdana Krisdayanti di Java Jazz, dia pun mengungkap rasa senangnya karena akhirnya bisa memiliki panggung tunggal di festival musik Jazz bergengsi di Indonesia
PENYANYI Rahmania Astrini tampil solo perdana di BNI Java Jazz Festival 2025, perempuan berusia 23 tahun itu menghibur para penggemar lewat belasan lagu miliknya
International Golo Mori Jazz 2024 pergelaran jazz bertaraf internasional di Golo Mori Convention Center (GMCC), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur
Event musik berskala internasional ini diharapkan dapat meningkatkan popularitas kawasan The Golo Mori, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui industri pariwisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved