Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
EGHA Myatkhan, musisi indie solo asal Tangerang merilis album pertamanya, Zero Two One, dengan single pertamanya yang bernuansa Pop Rock berjudul Take Me Home.
Lagu tersebut menjadi perwakilan pertama dari koleksi 10 lagu yang akan dirilis Egha.
Sebelum dirilisnya album perdana tersebut, Egha sudah merilis beberapa single yang sudah dapat didengarkan di berbagai platform digital seperti Spotify, Youtube, dan yang lainnya. Di antaranya adalah Eclipse, sebuah lagu instrumental yang dirilis pada 2021 dan Hold On pada 2022. Beberapa lagu lainnya akan hadir di dalam koleksi album Zero Two One.
Baca juga : Robin And The Poetry Luncurkan EP Perdana
“Zero Two One itu sebenarnya adalah plesetan dari Zero to One (Nol ke Satu), karena gue berpikir portofolio album gue masih nol makanya jadi kesatu sekarang. Lalu, karena 90% lagu di album ini adalah bahasa Inggris, gue tidak mau ngelepasin juga identitas gue sebagai orang Indonesia. Karena, gue berasal dari Tangerang, yang kode area teleponnya itu 021, Jabodetabek sih tepatnya, jadi secara tersirat identitas dari mana gue berasal pun berada dalam nama album ini, dari situlah Zero Two One berasal,” papar Egha.
Kabarnya semua produksi lagu album ini dari mulai penulisan, aransemen, mixing dan mastering dilakukan sendiri oleh Egha.
“Gue ngerjain semua produksi sendiri di kamar tidur gue yang harus gue sulap secara fungsi menjadi recording studio apa adanya. Mungkin itu juga yang buat album ini selesainya sedikit lama sekitar 2 tahun, tapi pada akhirnya mimpi yang selalu menghantui tidur gue untuk buat album akhirnya bisa tercapai di tahun ini,” ungkapnya
Baca juga : Babymonster Pecahkan Rekor Penjualan Album
Untuk cover artwork, Egha berkolaborasi dengan Bagus Pambudi, illustrator asal Jakarta.
“Gue selalu berfikir ketika gue melakukan hal yang besar dan berarti di hidup gue, gue ingin melibatkan orang-orang terdekat dalam hidup gue. Bagus is my best friend dan dia adalah seorang ilustrator dan seniman profesional. Gue ga perlu mikir dua kali untuk keputusan ini, dia hanya cukup denger dan meresapi semua lagu di album ini, entah bagaimana emosi dan imajinasi dia langsung bekerja untuk menerjemahkan semuanya dalam bentuk visual, dan gue suka banget sama hasil
karyanya, karena sangat merepresentasikan semua lagu, cerita, dan nuansa yang ada di dalam album ini.”
Lagu pertama di album ini, Take Me Home, mencerminkan kerinduan akan ketenangan dalam hubungan di tengah kekacauan dunia.
Take Me Home menghadirkan lirik yang merindukan kesederhanaan dan kedekatan yang ditemukan dalam kehadiran orang yang dicintai. Di tengah dunia yang penuh kepalsuan, lagu ini menjadi sebuah ode untuk keaslian dan penerimaan serta penghargaan atas tempat perlindungan yang ditemukan dalam hubungan yang tulus, di mana kedalaman momen bersama berkata lebih keras dari kegelisahan di luar sana.
"Gue menulis lagu ini ketika diri gue sedang berbunga-bunga dalam romansa kehidupan pribadi, tapi di saat yang bersamaan, sisi lain dari diri ini pun resah akan hal-hal yang terjadi di sekitar, yang seakan terus mendorong gue untuk pergi dari keramaian dan hiruk pikuk yang ada di society, kaya mau cabut aja berdua ke suatu tempat out of nowhere " ujar Egha.
Sebagai single pertama dari album yang akan datang, lagu ini menunjukkan kedalaman musikalitas Egha Myatkhan dan merupakan pengantar yang sempurna untuk album yang lebih luas. (RO/Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
The Orbit mengajak pendengar untuk merenungkan apa yang terjadi di alam semesta ini, dan memahami peran pikiran dalam kehidupan.
Lirik lagu Ain’t My Dreams dari Egha Myatkhan menceritakan tentang cinta yang kandas dan perasaan yang tersisa setelah hubungan yang dulu penuh harapan dan mimpi kini harus berakhir.
Lirik lagu Over The Wall menceritakan tentang perjuangan dan tekad untuk mengatasi berbagai rintangan dalam hidup.
I Don’t Care mencerminkan pertumbuhan artisik Egha Myatkhan dengan nuansa musik Pop/Rock, diiringi lirik-lirik yang introspektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved