Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BAND Khruangbin merilis album keempat mereka, A La Sala, lewat label musik Dead Oceans.
Album A La Sala dibuat oleh Khruangbin bersama rekan sound engineer mereka Steve Christensen dan merupakan cuplikan ke dalam dunia Khruangbin dan visi mereka dalam bermusik, lengkap dengan sudut pandang yang baru.
Di album A La Sala, banyak jalur lebih sederhana yang Khruangbin pilih demi mencapai titik yang belum pernah dijamah, seraya mereka memikirkan masa depan.
Baca juga : Jesse McCartney Rilis EP All's Well
Khruangbin turut merilis video klip single Hold Me Up (Thank You), yang diisi lirik-lirik cinta kepada keluarga dan orang-orang terdekat yang manis dan dengan apik bersatu padu dengan rhythm section yang prima dan bagian chorus yang kental dengan permainan gitar penuh warna.
Musim panas tahun ini, Khruangbin siap tampil di festival-festival musik dunia ternama seperti Coachella, Bonnaroo, Latitude, dan Nos Alive. Selain itu mereka siap menggelar tur Inggris dan Eropa mereka.
Perjalanan Khruangbin terbilang unik, bahkan sejak awal mereka memulai karier mereka. Ketiga member Khruangbin yaitu bassist Laura Lee Ochoa, drummer Donald "DJ" Johnson Jr., dan gitaris Mark "Marko" Speer menjadikan Khruangbin sebagai representasi audio dan visual pengalaman hidup mereka yang secara musik jauh dari ekspektasi musik pop pada umumnya dan hanya bergantung kepada insting dan beragam hal yang menginspirasi mereka.
Baca juga : Elijah Woods Proses Duka Kehilangan Teman Lewat EP Silver Lining
Album A La Sala, yang menampilkan 12 lagu bagaikan kepingan-kepingan puzzle dari masa lalu Khruangbin yang belum pernah dijelajahi.
Mengumpulkan tumpukan ide dari banyak tempat mulai dari rekaman audio sesi sound check dan berbagai perjalanan panjang, Khruangbin secara perlahan menyatukan semua kepingan itu di dapur rekaman untuk membuat album A La Sala.
Selama dua tahun terakhir ini, Khruangbin berpegang teguh kepada visi musikal mereka seraya tiket konser-konser mereka di tempat-tempat legendaris seperti Radio City Music Hall di New York, Greek Theatre di Los Angeles, dan Alexandra Palace di London habis terjual.
Baca juga : Single Apa Kabarmu dari Brush Membuka yang Menolak Terlupakan
Sepanjang karier mereka, Khruangbin telah merilis lima album yang menampilkan sederet bintang seperti Toro y Moi, Men I Trust, dan Nubya Garcia, berkolaborasi dengan gitaris asal Mali Vieux Farka Touré untuk menghormati almarhum ayah Vieux, Ali Farka Touré, lewat album Ali yang menuai pujaan dari The New York Times dan NPR.
Di tahun yang sama, Khruangbin merilis EP kolaborasi mereka dengan Leon Bridges berjudul Texas Moon, yang menerima sambutan hangat dari The New York Times, NPR, Uproxx, Vulture, dan FADER yang memuji usaha mereka dalam mendorong berbagai batasan genre R&B psikedelik.
Khruangbin telah tampil menyapa penggemar musik mereka di Indonesia pada Maret 2019. Poster konser pertama mereka di Indonesia dibuat oleh ilustrator asal Indonesia, Kendra Ahimsa, yang juga merupakan anggota band Crayola Eyes. (RO/Z-1)
RURI, vokalis band Republik, mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor gede (moge) di Jalan Nasional, tepatnya Dusun Kidul, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Setelah terakhir kali melakukan tur Ramadan atau Ngabuburit Gigi pada 2017 lalu, kini, Gigi diajak Kementerian Agama untuk melakukan roadshow di 5 titik dalam kegiatan bertajuk PeaceSantren.
Everything's Beautiful penuh dengan permainan gitar yang indah dan petikan-petikan bass bernuansa future soul ala mereka. Semuanya bersatu padu dengan vokal lembut Nai Palm.
Meskipun sekilas mirip, ada sajian berbeda di Meet Me in Heaven yakni meskipun nada yang ditampilkan upbeat dan ceria, liriknya menyimpan pesan depresif dan melankolis.
Lirik lagu Kamu Siapa ditulis oleh sang bassist, Helvi Eriyanti, dan bercerita tentang seseorang yang kecewa dengan pasangannya lalu seenaknya datang dan pergi tanpa rasa bersalah.
Difki dengan penuh kenangan mengingat masa-masa awalnya di sebuah band, menghubungkan fondasi musiknya dengan bimbingan yang diterimanya selama masa sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved