Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKTRIS dan pengusaha muda, Prilly Latuconsina memiliki kiat dan cara tersendiri dalam menjaga kesehatan dan kebugarannya agar mendapatkan kelancaran saat menjalankan ibadah puasa. Salah satunya mengatur pola makan secara seimbang.
“Aku pribadi berusaha untuk selalu berbuka puasa dengan makanan dan minuman sehat ya. Kalau berbuka dengan yang manis suka disalahartikan ya misalnya seperti minum sirup, makan gula, makan segala macam yang banyak, padahal bukan itu artinya,” tutur Prilly di Jakarta, Senin (18/3).
Bintang film “Hangout” ini menjelaskan berbuka puasa dengan yang manis bukan berarti disalah artikan dengan mengkonsumsi jenis makanan dan minuman ultra proses yang tidak sehat bagi tubuh. Perempuan 28 tahun itu menegaskan istilah manis di sini mengacu pada buah kurma dan susu, tak hanya manis namun juga sehat.
Baca juga : Meski Puasa, Pengaturan Pola Makan Harus Tetap Dijalankan
"Kalau manis, jenisnya makanan manis yang sehat. Kalau manis aku biasanya lebih memilih untuk makan kurma saja sesuai sunnah Nabi Muhammad,” ungkap perempuan yang kini tengah menjalani hobinya dalam memancing.
Bintang film “Danur” itu menegaskan setelah berbuka dengan camilan yang manis dan sehat, dirinya akan langsung menunaikan ibadah salat maghrib lalu dilanjutkan dengan menyantap makanan berat seperti nasi dengan jenis lauk yak menyehatkan.
“Aku langsung makan berat biasanya nasi trus misalnya lauknya ayam, terus harus ada sayur. Jadi menghindari gorengan es buah gitu-gitu,” ujarnya.
Baca juga : Meski Puasa, Jangan Lupa Asupan Setengah Piring Sayuran
Prilly menyadari betapa pentingnya untuk tampil prima dan bugar sebagai seorang yang berkarir di dunia hiburan. Terlebih lagi usianya kini hampir memasuki kepada tiga sehingga jenis konsumsi harus diatur sedemikian baik.
"Karena aku mengurangi kadar gula dan mengurangi goreng-gorengan. Jadi enggak ada makan-makan kecil gitu, langsung makan berat. Menghindari kalori-kalori yang enggak penting,” tutup Prilly.
Prilly Latuconsina juga tidak ingin terkena penyakit atau bentuk fisiknya berubah drastis dengan tidak menjaga pola makan secara narural.
Baca juga : Ramadan sebagai Bulan Transformasi
“Kan dua tahun lagi aku memasuki usia 30 tahun jadi aku mikir gimana caranya meski umur 30 tahun tapi harus tetap terlihat seperti 18 tahun,” ujar Prilly Latuconsina sambil bercanda.
Prilly juga membeberkan agendanya untuk buka bersama sudah penuh selama bulan di bulan suci Ramadan tahun ini. Saking padatnya, mantan pacar Maxime itu sampai kesulitan untuk mengatur waktu buka bersama dengan keluarganya sendiri di rumah.
“Penuh. Bulan Ramadan bukannya lengang bisa leluasa buka sama keluarga di rumah, malah penuh,” ujar Prilly Latuconsina.
Kendati demikian, Prilly kini mengku telah hidup mandiri dengan tinggal di apartemen sehingga aktivitas sahur dijalankan secara mandiri dengan memasak tanpa bantuan orang lain.
“Aku ke kantor tuh suka pagi, jadi aku tinggal di apartemen yang ada di Jakarta Selatan. Biasanya di luar Ramadan harus masak sendiri dan sahur Ramadan juga masak sendiri,” ujarnya. (Z-3)
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Pola makan mencerminkan gaya hidup seseorang dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebuah studi menunjukan makanan ultraproses dapat meningkatkan risiko kanker paru sebesar 41% bagi yang sering mengonsumsinya.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved