Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DALAM proyek film terbarunya yang berjudul 13 Bom Di Jakarta, Putri Ayudya tidak hanya memerankan karakter agen Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA) dengan penuh dedikasi. Tetapi juga menjalani transformasi fisik dan mental yang luar biasa untuk menghidupkan peran tersebut.
Pada konferensi pers yang diadakan di Jakarta Selatan pada Kamis (21/12), Putri Ayudya berbicara tentang perjalanan persiapannya untuk peran yang penuh tantangan ini.
"Selama proses, saya harus toning (mengencangkan otot) badan. Memang, waktu itu berat saya dengan yang sekarang jauh beda ya," ungkapnya sambil tersenyum.
Baca juga: Niken Anjani Ketagihan Genre Film 13 Bom Di Jakarta
Transformasi ini tidaklah semudah kelihatannya. Putri Ayudya, dibantu oleh tim produksi yang berdedikasi, rekan-rekan pemain, ahli gizi, dan instruktur latihan militer, menjalani serangkaian latihan intensif yang mencakup aspek fisik dan keterampilan teknis. Bootcamp di Jonggol menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan mereka, di mana latihan dilakukan dengan intensitas tinggi.
"Untuk bootcamp (program pelatihan), kita itu di Jonggol waktu itu. Jadi, benar-benar berlatih bersama teman-teman lain dan cukup intens," kata Putri dengan penuh semangat. “Menurut saya, pelatihan itu adalah kunci sesungguhnya dari semua persiapan kami, sebelum syuting kami dapat itu.”
Baca juga: Siap-Siap, Film 13 Bom di Jakarta akan Tayang Mulai 28 Desember
Senjata api menjadi salah satu aspek yang paling menantang selama latihan. Putri, yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dengan senjata api, harus mempelajari penggunaan tiga jenis senjata dengan ragam ukuran. "Ada banyak hal yang menantang, terutama karena saya tidak pernah berhadapan dengan senjata api sebelumnya," ujarnya.
Namun, Putri melihat tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Dengan bantuan instruktur yang berpengalaman, ia berhasil mengatasi kekurangannya dan menjadi mahir dalam seni penggunaan senjata.
"Percayalah, setiap hari saya harus mojok di samping untuk belajar buka tas, keluarin senjata, pasang pelindung badan, diulang-ulang setiap hari dan mengulang dialognya," tuturnya sambil tertawa.
Selain aspek fisik dan senjata, penyelarasan gerakan dengan dialog menjadi fokus utama. Putri harus berlatih dengan presisi tinggi untuk adegan-adegan yang memerlukan kekompakan antara gerakan fisik dan ekspresi dialognya.
Dengan segala upaya dan transformasinya, Putri merasa siap untuk memerankan peran yang menantang sebagai agen Badan Kontra Terorisme Indonesia dalam film 13 Bom Di Jakarta. Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film ini akan tayang 28 Desember mendatang dan diharapkan memberikan pengalaman menyeluruh kepada penonton dengan aksi yang mengagumkan dan cerita yang mendalam. (Z-10)
Berperan sebagai ibu, Putri Ayudya merasa dia mendapatkan begitu banyak pengalaman karena setiap karakter ibu yang dia jalani tidak pernah sama.
Tiga Fakta Kehidupan Polisi Kehutanan dalam Film Rumah Dinas Bapak
Putri juga mendapat bantuan dari ahli gizi dan program latihan ala militer langsung dari ahlinya agar karakternya sebagai anggota otoritas negara ini semakin meyakinkan.
Putri Ayudya menjelaskan, dalam proses pengambilan gambar pun acapkali pemeran film horor berada dalam kondisi yang menegangkan dan penuh kejutan. Hal tersebut membuat tubuh menjadi tegang.
“Industri kreatif itu biasanya dianggap bebas banget, makanya ini adalah ruang yang menjadi sangat rentan untuk mengalami kekerasan,” ungkap Putri Ayudia.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).
Sharon Stone, aktris berusia 67 tahun, tampil dalam momen langka saat ia muncul di red carpet film terbarunya, Nobody 2 yang disutradarai Timo Tjahjanto.
Menjelang perilisannya pada 28 Agustus, film animasi Panji Tengkorak dibandingkan dengan Merah Putih One for All.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
Wamenekraf Irene Umar mengatakan semua pejuang ekonomi kreatif bebas untuk memamerkan karyanya selama memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved