Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Rumah Dinas Bapak adalah salah satu film yang sedang tayang di bioskop-bioskop Tanah Air. Film bergenre horor komedi ini menampilkan kisah hidup Komika Dodit Mulyanto pada masa kecil.
Di balik cerita seramnya, film Rumah Dinas Bapak memberikan informasi kepada penonton tentang kehidupan polisi kehutanan pada masa itu.
"Cerita film ini sekitar 90% adalah kisah nyata dari masa kecil Mas Dodit. Sisanya disesuaikan dengan kebutuhan film," kata salah satu pemeran utama, Putri Ayudya. Dalam film itu, Putri memerankan karakter Istri Polhut atau Ibu dari Dodit Mulyanto.
Baca juga : Putri Ayudya Sebut Syuting Film Horor Menguras Fisik
Adapun, film itu menampilkan empat polisi kehutanan yaitu Bapak Dodit yang diperankan Dodit Mulyanto, Dewo yang diperankan Elang El Gibran, Sugeng yang diperankan Sadana Agung, dan Kasno yang diperankan Fajar Nugra.
Berikut fakta-fakta menarik tentang kehidupan polisi kehutanan (polhut).
1. Tinggal di hutan
Baca juga : Dua Tersangka Pembunuhan Perempuan Tukang Pijat Ditangkap
Polhut harus tinggal di rumah dinas di tengah hutan. Di ceritakan, keluarga Dodit pada sekitar tahun 1992 harus menempati rumah dinas di tengah hutan jati di Blitar, Jawa Timur. Walau kejadian aslinya di Blitar, lokasi pembuatan film ini berada di
kawasan hutan jati di Blora, Jawa Tengah.
2. Sering berpatroli
Film horor ini juga menceritakan tentang kehidupan polhut yang sering berpatroli untuk menjaga kawasan hutan dari pencurian. Mereka seringkali harus menginap di pos-pos yang ada di tengah hutan. Keluarga pun harus relah ditinggal saat malam hari.
3. Rumah peninggalan Belanda
Di film ini, keluarga Dodit tinggal di rumah yang sudah dibangun sejak zaman Belanda. Di samping rumah dinas juga terdapat penjara kecil. Penjara tersebut menjadi tempat untuk menghukum para pencuri kayu.
Berperan sebagai ibu, Putri Ayudya merasa dia mendapatkan begitu banyak pengalaman karena setiap karakter ibu yang dia jalani tidak pernah sama.
Dalam proyek film terbarunya yang berjudul 13 Bom Di Jakarta, Putri Ayudya tidak hanya memerankan karakter agen Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA) dengan penuh dedikasi.
Putri juga mendapat bantuan dari ahli gizi dan program latihan ala militer langsung dari ahlinya agar karakternya sebagai anggota otoritas negara ini semakin meyakinkan.
Putri Ayudya menjelaskan, dalam proses pengambilan gambar pun acapkali pemeran film horor berada dalam kondisi yang menegangkan dan penuh kejutan. Hal tersebut membuat tubuh menjadi tegang.
“Industri kreatif itu biasanya dianggap bebas banget, makanya ini adalah ruang yang menjadi sangat rentan untuk mengalami kekerasan,” ungkap Putri Ayudia.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film animasi Panji Tengkorak menggabungkan elemen laga, mitologi, dan drama emosional dengan visual animasi yang modern dan dinamis.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Tayangnya film Jurassic World: Rebirth, awal Juli ini, semakin menarik perhatian wisatawan akan Pulau Krabi di Thailand.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved