Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Putri Ayudya Dambakan Ruang Aman Bagi Industri Kreatif

Devi Harahap
05/12/2023 11:45
Putri Ayudya Dambakan Ruang Aman Bagi Industri Kreatif
Putri Ayudya(Instagram @_putriayudya)

AKTRIS, model, dan presenter Putri Ayudya mengungkapkan perlindungan bagi para pekerja di lingkungan industri kreatif, khususnya perempuan, dari ancaman kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja dinilai mendesak.

Menurut bintang film Tjokroaminoto: Guru Bangsa itu, perempuan pekerja kreatif menjadi salah satu kelompok paling rentan mengalami kekerasan fisik, verbal, hingga seksual.

“Industri kreatif itu biasanya dianggap bebas banget, makanya ini adalah ruang yang menjadi sangat rentan untuk mengalami kekerasan,” ungkapnya dalam sesi FGD bertajuk “All About Respect” di Jakarta, Senin (5/12).

Baca juga: Putri Ayudya Mengaku Pernah Alami Masalah Seperti Karakternya di Pesan dari Hati

Kendati demikian, perempuan 35 tahun itu menyatakan, saat ini, berbagai seniman sudah mulai terbuka untuk menciptakan suatu ekosistem yang aman bagi perempuan. Upaya-upaya itu dilakukan lewat beragam tindakan salah satunya membuat pengawas intimasi.

“Sebenarnya industri kreatif terutama film, saat ini, sudah membuka banyak intensi untuk membuat ruang aman. Seperti membuat respect training, sekarang mulai banyak produksi yang menggunakan sistem pengawas intimasi sebagai jembatan untuk memfasilitasi komunikasi serta memastikan bahwa protokol-protokol ditegakkan untuk adegan-adegan seks dan nudity,” jelas perempuan lulusan Universitas Indonesia itu.

Aktris Utama Terpilih dalam Piala Maya 2021 itu menjelaskan kru produksi biasanya bertanggung jawab atas kenyamanan para pemain film. 

Baca juga: Putri Ayudya Mengaku Emosinya Terkuras Saat Syuting Tumbal Kanjeng Iblis

Tapi, hal itu dirasa tidak cukup untuk menjamin keamanan para pemain film. Putri menjelaskan industri film di termasuk Indonesia sedang berusaha untuk memiliki seorang Koordinator Pengawas Intimasi.

“Saya sedang mengambil sertifikasi dan lagi ujian untuk mendapatkan sertifikasi. Semoga kita bisa memiliki sertifikat Koordinator Pengawas Intimasi, karena saat ini di Indonesia belum ada, sistem itu baru ada di Asia Tenggara,” jelasnya.

Putri menjelaskan dirinya mendapatkan sponsor tes dari pihak Amazon untuk belajar tentang protokol intimasi internasional, klausul ketelanjangan dalam kontrak untuk pemain film, dan dinamika kekuasaan dalam hubungan bisnis. Selain itu, dia juga mempelajari isu trauma yang menjadi aspek penting selama adegan intim.

“Ujian saya kemarin diinisiasi pihak Amazon. Buat saya, hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan. Bagi seni teater lebih menunjukkan kemajuan saat ini sudah ada pengawas yang bersertifikat, kita di seni film sedang menunggu. Semoga film ada dan protokolnya bisa ditegakkan untuk adegan-adegan yang intimate,” ujar lulusan Ilmu Psikolog itu.

Perempuan yang mengaku sebagai penyintas ini mengatakan ingin menciptakan ruang yang aman bagi para aktor dan aktris di lokasi syuting saat membuat adegan yang bernuansa seks dan kekerasan seperti ketelanjangan, simulasi hubungan seksual dan kekerasan seksual.

“Berbagai pihak dari negara-negara di Asia Tenggara sudah melakukan meeting bersama untuk membicarakan pembentukan Koordinator Pengawas Intimasi ini. Saat ini, industri Bollywood dan Hollywood sudah memiliki itu, kalau di luar hanya adegan seks saja, tapi kalau di Indonesia kami berencana akan memasukkan adegan-adegan gor seperti pembunuhan dna persekusi,” ungkapnya.

Diketahui, sistem pengawas intimasi di berbagai negara lahir dari adanya aksi-aksi dan isu #MeToo dua tahun lalu. Berbagai jaringan produksi seperti HBO telah mewajibkan sistem tersebut di setiap lokasi syuting adegan intim seksual. Produsen-produsen besar lainnya, termasuk Netflix dan Amazon Prime, lalu mengikuti langkah itu. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya