Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTRIS Lutesha yang memerankan karakter Agnes di film ‘13 Bom di Jakarta’ diharuskan mampu untuk mengendarai mobil bahkan memperlihatkan adegan drifting. Film ‘13 Bom di Jakarta’ merupakan film aksi terbaru karya sutradara Angga Dwimas Sasongko dari rumah produksi Visinema Pictures.
Di film tersebut, banyak terjadi aksi dan adegan berbahaya mulai dari kejar-kejaran mobil, tembak-tembakan, hingga ledakan. Bercerita tentang kota Jakarta yang diteror bom oleh kelompok teroris pimpinan Arok (Rio Dewanto).
Di film tersebut, Lutesha berperan sebagai warga sipil yang sebenarnya tidak memiliki keahlian memegang senjata. Namun, ia dituntut untuk bisa melakukan aksi kejar-kejaran mobil termasuk keahlian untuk drifting. Dirinya yang baru belajar menyetir mobil selama setahun belakang pun harus ekstra mengendarai mobil manual sebelum syuting dimulai.
Baca juga: Film Pemukiman Setan akan Tayang Perdana di JAFF 2023
“Aku latihan (drifting) dengan mobil manual. Pakai mobil Kijang punya produser, sekitar satu bulanan. Jujur aku baru setahunan bisa nyetir. Dan sebulanan nyetir manual. Jadi aku sangat baru dalam hal ini,” kata Lutesha saat sesi wawancara media film ‘13 Bom di Jakarta’ di Studio Kyabin, Jakarta Selatan, Selasa, (21/11).
Dalam melakukan adegan, ada adegan tertentu yang mengharuskannya untuk dirinya sendiri yang mengendarai mobil tanpa pemeran pengganti (stuntman). Sementara jika adegannya lebih intens, dia dibantu pemeran pengganti.
Baca juga: Melawan Trauma Masa Kecil, Morgan Oey Lakukan Debut Film Horor
“Ada beberapa adegan yang harus aku lakukan sendiri karena shot-nya sangat close up dan memerlukan wajahku di layar. Nah kalau adegannya melibatkan banyak mobil dan cukup advance, pasti itu menggunakan stunt double,” katanya.
Sebelum syuting, untuk adegan kejar-kejaran mobil hingga drifting pun telah lebih dulu dilakukan latihan. Termasuk pemetaan denah dan visualisasi dengan papan cerita video (video storyboard).
“Sebelum syuting dijelasin. Pakai penjelasan dengan mainan hotwheels juga. Misal untuk tahu pergerakannya akan seperti apa,” lanjut Lutesha.
Film ‘13 Bom di Jakarta’ akan tayang di bioskop pada 28 Desember tahun ini. Sebelum itu, juga akan tayang perdana di JAFF 2023 yang berlangsung pada 25 November—2 Desember di Yogyakarta.
(Z-9)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Lagu Segalanya sekaligus akan menjadi soundtrack dari film La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka yang juga dibintanginya.
Di dalam film ini diceritakan bagaimana sulitnya petani memperoleh modal untuk mengolah lahan mereka, antara lain karena mahalnya harga pupuk dan pestisida kimia.
FILM Believe: Takdir, Mimpi, dan Keberanian merilis poster dan trailer keduanya yang menampilkan sisi lain dari dampak perang. Tentang penantian yang tak pasti dari keluarga prajurit.
CINEMORA Filmworks bersama JT Clinic resmi mengumumkan projek film layar lebar terbaru mereka dengan judul The Shift. Film ini dijadwalkan produksi pada Oktober 2025.
Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 #InspiringIndonesia bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sebuah gerakan kolektif yang memadukan seni, solidaritas, dan perubahan sosial.
Elio diproduksi oleh Disney dan Pixar, dan dirancang sebagai film keluarga yang bisa ditonton oleh semua kalangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved