Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BAND rock asal Australia Stand Atlantic kembali dengan single berapi-api yang penuh semangat, Kill[h]er, yang menjadi salah satu anthem mereka yang penuh gairah.
Lagu yang ditulis di sebuah kamar hotel kecil di Los Angeles itu membawa semangat dan cerita tentang menumpaskan keraguan diri.
Lagu itu merupakan rilisan pertama Stand Atlantic pada 2023 dan awal dari tahun baru yang penuh kekuatan bagi mereka.
Baca juga: Switchblade, Single Teranyar Stand Atlantic
Bonnie Fraser dari Stand Atlantic berbagi tentang lagu ini: "Sabotase diri itu menyebalkan, keraguan diri benar-benar membunuh bagian yang baik dari diri kita karena kita telah dikondisikan untuk berpikir bahwa kita tidak cukup baik. Ini adalah pengingat bagi diriku sendiri untuk tidak menyerah pada pikiran itu. pertumbuhan pribadi memang penting tetapi jangan sampai membuat kita lupa siapa diri kita. Terkadang aku suka mengingat-ingat diriku di masa lalu dan merindukannya."
Stand Atlantic tidak peduli dengan ekspektasi atau narasi. Mereka tidak ingin menceritakan sebuah kisah. Bahkan, mereka tidak ingin biografi ini ada.
Band ini sebelumnya telah merilis album ketiga mereka f.e.a.r. (f*ck everything and run) melalui Hopeless Records.
Setelah mengumpulkan lebih dari 20 juta stream gabungan dari single-single mereka seperti Hair Out, Deathwish (ft. nothing, nowhere), Pity Party (ft. Royal & the Serpent), dan Switchblade, mereka terus melanjutkan kesuksesan mereka dengan merilis album mereka.
Dengan album ini, para penggemar dibagikan sebuah kolaborasi baru berjudul Dumb, yang juga menampilkan Tom The Mail Man.
Band ini telah menuai berbagai pujian dari media internasional seperti AltPress, Rock Sound, Kerrang! dan masih banyak lagi, dan tidak akan berhenti dari momentum mereka dalam waktu dekat. (RO/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
“F.E.A.R. adalah sebuah album antikonsep. Sebuah album yang mengatakan persetan dengan semua kisah ala Hollywood yang selalu dielu-elukan banyak musisi.”
Hair Out adalah sebuah pop banger yang membawa elemen musik hyperpop, pop punk, dan alternatif dengan pembahasan seputar hal-hal terburuk dari dunia maya.
Single Switchblade dirilis menyusul kesuksesan single Hair Out dan lagu kolaborasi mereka dengan Royal & the Serpent yaitu Pity Party.
Sang vokalis, Bonnie Fraser mengaku penulisan lagu ini didasari rasa jengkel yang ia miliki terhadap ego-ego yang terlalu besar yang kerap ditemui di industri musik.
Aku sering kali disarankan untuk tidak membalas hate comment yang ada di internet, jadi aku menulis lagu ini mengenai responku terhadap hal tersebut ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved