Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BANYAK orangtua yang memiliki kekhawatiran terhadap kemampuan sosial emosional anak saat menghadapi masa transisi pascapandemi covid-19 dengan aktivitas di luar rumah mulai berangsur normal. Hal tersebut juga dirasakan oleh aktris Putri Titian.
Perempuan yang akrab disapa Tian itu merasa anak keduanya, Iago, sulit beradaptasi dengan orang baru karena selama pandemi hanya menghabiskan waktu di rumah. Sementara anak pertamanya, Iori, menjadi lebih hiperaktif dan susah fokus.
"Iago baru belajar ngomong, tiba-tiba pandemi, semua terbatas. Dia lebih susah adaptasi dengan orang baru, malu, takut, dia juga suka ngambek," kata Tian saat virtual media gathering, dikutip Rabu (27/7).
Baca juga: Ini Tips Mengajarkan Nilai Kebaikan pada Anak dari Putri Titian
"Kalau Iori, karena dia sempat merasakan interaksi dengan orang lain, dia jadi overacting. Pas keluar rumah heboh, enggak bisa fokus. Aku takut dia enggak bisa menerima pelajaran dengan baik," lanjut dia.
Untuk mengatasi hal itu, Tian mengatakan dia mulai membuat rencana harian. Tujuannya, agar saat bangun tidur, anak-anaknya tahu apa yang akan mereka lakukan seharian.
"Jadi anak-anak udah tahu mau ngapain, bangun jam berapa. Pokoknya semua kegiatan seharian udah terarah. Ini juga bikin mereka disiplin," kata Tian.
Selanjutnya, Tian juga mengatakan dia mulai mengajak anak-anaknya berkegiatan di luar rumah, seperti berolahraga atau sekadar bermain di taman. Tujuannya, kata Tian, agar anak-anak belajar berinteraksi dengan setiap orang yang mereka temui.
"Biasanya kan nanti ketemu orang baru, jadi bisa menstimulasi mereka kalau ketemu orang itu harus bagaimana," ujar Tian.
"Mulai dikenalin juga ke keluarga besar. Kalau selama pandemi tahunya orangtuanya aja, sekarang mereka tau ini oma, om, tante," sambungnya.
Tidak lupa, Tian juga selalu memberikan asupan nutrisi yang seimbang bagi anak-anaknya agar mereka tetap sehat dan siap setiap berkegiatan di luar rumah.
"Aku jaga nutrisi mereka. Kalau anak sehat juga kan mereka siap menerima apapun di luar sana. Itu sih yang aku lakukan selama ini," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved